Masjid Al Hikmah Denpasar, Berpadunya Islam, Jawa, dan Bali

3798
Masjid Al Hikmah Denpasar
Foto: hitsberita.com

1001indonesia.net – Masjid Al Hikmah di Kota Denpasar menawarkan hal yang berbeda dan unik dari kebanyakan masjid pada umumnya. Bangunan masjid dengan arsitektur hasil akulturasi budaya Jawa dan Bali ini mencerminkan adanya dialog antara Islam dengan kebudayaan lokal setempat.

Masjid Al Hikmah terletak di Jalan Soka, Kertalangu, Kota Denpasar. Bangunannya yang dihiasi dengan ukiran khas Bali sangat memesona. Dari depan, tampak gerbang yang bergaya pintu masuk rumah Bali dibuat dengan bahan dasar pasir laut hitam. Bagian sampingnya adalah tembok hitam berukir yang membentuk pagar mengelilingi kompleks masjid.

Di bagian atas pintu gerbang terdapat ukiran orang yang sedang menggenggam tasbih dan berzikir. Begitu pula pada dinding sebaliknya. Semua ukiran dibuat langsung oleh seniman asli Bali, I Wayan Karim.

Masuk ke dalam, akan terlihat pintu-pintu yang di sekelilingnya juga dipenuhi ukiran khas Bali. Ukiran juga terlihat di sekeliling bangunan utama masjid, pintu pemisah ruangan, dan mimbar tempat imam berkhotbah.

Saat dibangun tahun 1978, masjid ini bersahaja tanpa sentuhan gaya apa pun. Berdiri di atas tanah seluas 500 meter persegi yang berasal dari hibah dari mendiang Abdurrachman, pengusaha setempat.

Masjid ini kemudian direnovasi pada 1995 atas bantuan pengusaha lainnya, Sunarso. Ia mengusulkan agar arsitektur masjid mengadopsi gaya Timur Tengah, Jawa, dan Bali. Alasannya adalah sebagai bentuk penerimaan dan kecintaan umat Islam terhadap budaya setempat.

Hasilnya, sebuah bangunan yang tak hanya megah, tapi juga serasi dengan lingkungan sekitarnya. Masjid ini menggambarkan kemauan masyarakat muslim Bali untuk membaur dengan budaya masyarakat sekitarnya. Keberadaannya juga menjadi simbol kerukunan dan kuatnya nilai toleransi pada masyarakat Bali.

Sentuhan Islam hadir lewat pemilihan motif ukiran, seperti bunga-bunga dan daun yang terlihat pada kayu-kayu penyangga bangunan. Bentuk atap kubah tetap ada, saling melengkapi dengan atap limasan.

Mayoritas muslim yang menggunakan masjid tersebut adalah pendatang dari berbagai daerah, terutama dari Pulau Jawa yang jumlahnya mencapai 500 kepala keluarga. Pada bulan Ramadhan, setiap hari digelar buka puasa bersama yang terbuka untuk umum.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

2 + nine =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.