Makepung, Balapan Kerbau di Jembrana Bali

4070
Makepung
Makepung atau adu balap kerbau khas Jembrana, Bali. (Foto: bestthingstodoinbali.com)

1001indonesia.net – Makepung atau adu balap kerbau adalah tradisi unik yang hanya ada di Kabupaten Jembrana yang terletak di ujung barat Pulau Bali. Tradisi ini mirip dengan karapan sapi di Madura. Bedanya, hewan yang digunakan dalam makepung bukan sapi, melainkan kerbau. Di Bali, sapi yang merupakan kendaraan Dewa Siwa dianggap sebagai binatang suci.

Tradisi ini awalnya hanyalah kegiatan iseng para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Saat itu, para petani saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah gerobak dan dikendalikan oleh seorang joki.

Kebiasaan ini kemudian banyak diminati oleh berbagai kalangan dan kemudian berkembang menjadi sebuah tradisi budaya yang sangat menarik. Banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara datang untuk menyaksikan makepung.

Lomba adu cepat kerbau ini pun menjadi agenda rutin wisata dan dikelola secara profesional.

Tradisi Unik

Tradisi adu balap kerbau makepung yang tumbuh dan berkembang di Jembrana sejak 1930-an ini terbilang unik. Kerbau jantan yang akan digunakan dalam perlombaan dimandikan dan dihias dengan warna yang sangat menarik. Secara berpasangan, kerbau tersebut menarik sebuah cikar dan dikendalikan oleh seorang joki.

Lintasan yang digunakan dalam perlombaan berbentuk huruf U dengan panjang sekitar 2 kilometer. Track jalannya berlumpur mirip area persawahan.

Makepung bisanya diadakan pada bulan Juli sampai Oktober atau bertepatan dengan panen raya. Balap kerbau ini bukan lomba perseorangan melainkan grup. Ada 2 kelompok yang beradu. Masing-masing kelompok terdiri atas 10 sampai 20 pasang kerbau. Dua pasang kerbau dari 2 kelompok yang bertanding akan beradu cepat dalam lintasan perlombaan.

Untuk menentukan peserta yang dianggap menang dipakai kriteria yang unik. Pemenang perlombaan tidak hanya ditentukan dari peserta mana yang mencapai garis finish pertama semata, melainkan juga ditentukan oleh jarak antarpeserta. Ini dikarenakan start tidak dilakukan dalam satu garis, melainkan berbeda jarak, misalnya 10 meter.

Jika peserta yang start di depan mampu memperjauh jarak ketika finish, dialah yang menang. Sebaliknya, peserta yang start di belakang akan memenangi perlombaan jika ia berhasil memperpendek jarak dengan lawan di depannya ketika finish.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 × three =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.