1001indonesia.net – Makan bajamba, sering juga disebut makan barapak, merupakan tradisi makan bersama yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau. Sampai saat ini, tradisi ini masih dilakukan, biasanya pada saat hari besar Islam, saat upacara adat, maupun saat acara-acara penting lainnya.
Makan bajamba dilakukan bersama-sama dengan duduk berkelompok membentuk lingkaran. Di tengah lingkaran, terhidang nasi beserta lauk-pauk.
Tata cara makan bersama khas Minangkabau itu bervariasi, tergantung daerahnya. Salah satu yang membedakan adalah jenis makanan yang disajikan. Masing-masing daerah memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri.
Baca juga: Ngobeng, Tradisi Makan Bersama Masyarakat Palembang
Diduga tradisi ini bermula bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Sumatra Barat pada sekitar abad ke-7. Itu sebabnya, tradisi makan bajamba ini sesuai dengan syariat Islam.
Tradisi makan bersama ini diawali dengan pembukaan oleh pemuka adat. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, dan dilanjutkan dengan berbalas pantun khas Sumatera Barat.
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam tradisi makan bajamba. Misalnya, memasukkan nasi ke dalam mulut dilakukan dengan cara dilempar dari jarak yang dekat. Guna menghindari tercecernya nasi, ketika tangan kanan menyuap nasi, tangan kiri berada di bawahnya.
Selain itu, posisi duduk juga harus mengikuti aturan tradisi. Laki-laki duduk dengan basilo (bersila), sementara perempuan duduk dengan cara basimpuh (bersimpuh).
Ada pula aturan lain, seperti mendahulukan orang yang lebih tua dan makanan yang disediakan wajib dihabiskan.
Arti penting dari makan bersama ini adalah mempererat tali silaturahmi. Selain itu, tradisi makan bersama ini juga mengajarkan kita untuk menghormati yang lebih tua dan memupuk sikap saling berbagi.
