1001indonesia.net – Nusantara menjadi batu penjuru dari 1001 Indonesia. Pada Nusantara terdapat keberagaman peradaban dengan berbagai lapisannya yang semuanya saling dukung. Hubungan timbal-balik ini terjadi antara konteks geografi dengan tata cara bertahan manusia Indonesia yang mendiaminya, dan juga antara teknologi tadisional dengan penjelajahan dan penggalian atas nama ilmu pengetahuan modern.
Indonesia mempunyai kurang lebih 13.600 pulau. Dengan pulau terkecil merupakan daratan seluas minimal 21 meter persegi dan tidak pernah tenggelam. Informasi ini menggambarkan betapa uniknya mendefinisikan pulau-pulau kecil Indonesia. Namun, jelas, pulau-pulau kecil ini membentuk suatu hubungan yang selaras antara komunitas hayati dengan non-hayati yang amat penting, baik bagi Indonesia maupun bagi dunia.
Pulau-pulau kecil sekaligus menjadi penanda persebaran suku-suku Nusantara, yang memberikan sumbangan terhadap kekayaan peradaban Nusantara. Kekayaan ini tidak bersifat eksklusif melainkan kekayaan yang mampu menerima sekaligus memperelok sumbangan dari kebudayaan-kebudayaan lain yang datang menyapa Nusantara.
Nusantara adalah juga lintasan waktu. Geografi Nusantara menyajikan wujud dan pola yang tetap hadir selama beribu-ribu tahun. Waktu seolah berhenti ketika kekayaan di dalam tanah dan di perairan tetap muncul dan menghadirkan Sang “Ibu Bumi” Nusantara yang takzim dalam ketenangannya namun menyimpan kekuatan yang luas biasa.
Salah satu keluarbiasaan geografi dan geologi Nusantara adalah lintasan pergerakan gunung berapi dunia yang melewati Indonesia. Saat ini kita menyebutnya sebagai cincin api dunia. Lintasan gunung berapi ini membuat tanah Indonesia subur. Di sisi lain, hal ini juga menuntut masyarakat Indonesia untuk memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap alamnya yang rawan bencana. Salah satunya dengan membangun rumah yang tahan terhadap gempa. (Lihat Pilar Rumah “Temu-Tumpuk” Khas Nusantara)
Keluarbiasaan geografi dan geologi Nusantara lainnya adalah luas lautan yang mencapai dua per tiganya. Nusantara memiliki tanah yang sangat subur sekaligus memiliki kekayaan laut yang luar biasa. Itu sebabnya, di Nusantara kebudayaan agraris tumbuh dan berkembang seiring kebudayaan bahari. Relief kapal di Candi Borobudur menjadi rekaman betapa budaya bahari sudah diakrabi oleh masyarakat Nusantara sejak dulu.