Ekak Na Luwo, Ritual Mensyukuri Hasil Panen di Flores

1200
Ekak Na Luwo
Persembahan diletakkan di atas batu ceper untuk menghormati para leluhur saat ritual adat Ekak Na Luwo. (Foto: Ebed de Rosary/Mongabay)

1001indonesia.net – Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisinya sendiri-sendiri dalam mensyukuri berkah panen yang mereka terima. Salah satunya adalah ritual Ekak Na Luwo yang dilakukan oleh Suku Soge di Sikka, Flores.

Ritual Ekak Na Luwo dilakukan Suku Soge di wilayah Tana Ai (sebutan bagi etnis yang mendiami wilayah timur Maumere) setelah padi siap panen. Ritual yang harus dilakukan di lokasi kebun adat ini digelar untuk meminta restu para penjaga kampung dan leluhur.

Seperti yang dilansir Mongabay, Ekak Na Luwo merupakan ritual adat keempat. Sebelumnya sudah digelar ritual adat Pahe Uma Weru, Segang, dan Ekak Watar. Setelahnya ada ritual Pati Ea, yaitu ritual puncak saat semua anak suku berkumpul untuk menginjak padi.

Prosesi dimulai dengan persiapan beberapa berupa delapan butir telur ayam diletakkan di dalam korak (tempurung kelapa), ditambah sirih, pinang, dan pelang (beras tumbuk) yang juga diletakkan di dalam korak.

Ritual dimulai dengan pelang dan sebuah telur ayam diletakkan ke dalam tempat sesaji berupa daun lontar berbentuk segi empat. Pelang ditaruh di atas batu ceper. Isi telur ayam yang sudah dipecahkan juga dituang di atasnya. Hal tersebut diulang ke sudut-sudut kebun.

Selesai melakukan ritual, semua orang berkumpul dan makan bersama. Nasi yang dihidangkan merupakan hasil panen dari kebun adat yang menjadi lokasi ritual. Tak lupa sebelum makan, dibuat piong atau sesaji untuk arwah sanak saudara sudah meninggal. Sesaji itu berupa nasi dan lauk. Moke (arak khas Pulau Flores) dituangkan ke atasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nineteen − fourteen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.