1001indonesia.net – Jika Anda makan pecel lele atau pecel ayam, Anda akan menemukan lalapan daun kemangi bersama timun dan kol. Aroma dan rasanya yang khas membuat daun kemangi menjadi makanan pendamping wajib pada menu masakan Nusantara ini.
Dalam bahasa Latin, kemangi disebut Ocimum basilicum. Basil berasal dari bahasa Inggris, sementara ocimum berarti tumbuhan yang beraroma. Kandungan minyak asiri di dalamnya yang membuat daun kemangi beraroma harum. Sebab itu, daun ini juga sering dimasukkan ke air kobokan untuk menghilangkan bau di tangan setelah makan. Ternyata selain sebagai bahan makanan, daun kemangi juga dapat digunakan sebagai obat.
Gambaran Umum
Kemangi tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini dapat tumbuh hampir di sembarang tempat karena mampu bertahan baik terhadap cuaca panas maupun dingin. Di daerah yang bersuhu dingin daun kemangi lebih lebar dan lebih hijau, sedangkan yang di daerah panas daunnya lebih kecil, tipis, dan berwarna hijau pucat.
Kemangi berkerabat dengan daun mint (Mentho arvensis), selasih (Ocimun sancium), daun jinten (Coleus amboinicus), dan basil (Ocimun amboinicus). Tanaman perdu ini merupakan herba tegak, tajuk membulat, bercabang banyak, sangat harum dengan tinggi 0,3-1,5 m.
Bahan Masakan
Di tatar Sunda, daun kemangi disebut surawung, dimakan sebagai lalapan bersama sambal dan digunakan juga dalam beragam masakan tradisional, seperti pais lauk (pepes ikan), ulukutek oncom leunca (tumis leunca), karedok, dan laksa bogor. Di Jawa Timur, daun kemangi biasa disajikan dengan nasi krawu, trancam (urap), botok, pencek tempe, dan ikan bumbu pesmol. Di Jakarta, kemangi lazim digunakan dalam masakan laksa betawi dan nasi ulam. Daun kemangi sering juga ditambahkan pada bubur khas Manado (tinutuan) agar terasa lebih nikmat.
Kemangi juga ditemukan di Thailand (disebut manglok), kawasan Mediterania/Italia (disebut genovese), dan India (disebut tulsi). Di Thailand, daun kemangi digunakan sebagai bumbu masak. Di India dan sebagian wilayah Afrika, kemangi diseduh menjadi teh yang disajikan pada pergantian musim, saat masyarakat setempat mudah terserang flu dan demam.
Khasiat Obat
Daun kemangi mengandung minyak asiri (eugenol, sineal, metil kavikal), protein, kalsium, fosfor, besi, serta provitamin A dan vitamin C. Kandungan ini membuat daun kemangi berpotensi sebagai obat demam, selesma, encok, saraf tegang, mual, diare, bau tubuh, cacingan, kurap, radang anak telinga, muntah-muntah, sakit kepala, penyakit ginjal, kencing nanah, dan penambah nafsu makan.
Di Eropa, daun kemangi disuling untuk diambil minyak asirinya. Minyak asiri kemangi banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan obat, biang parfum, sabun mandi, minyak gosok, lotion, permen pelega tenggorokan, dan minyak aroma untuk terapi. Minyak asiri daun kemangi dinilai dapat membuat tubuh terasa lebih ringan dan segar.
Di Indonesia, secara tradisional daun kemangi digunakan untuk mengatasi perut kembung atau masuk angin dan deman pada anak balita. Caranya, daun diremas bersama bawang merah dan minyak kelapa, kemudian dioleskan ke dada, perut, dan punggung. Konsumsi lalap daun kemangi juga dipercaya dapat mencegah bau badan, bau mulut, tumbuhnya jerawat, serta memperlancar ASI.
Sumber:
- Made Astawan, “Memetik Manfaat Daun Kemangi”, diunduh dari http://health.kompas.com/read/2011/09/28/10560749/Memetik.Manfaat.Daun.Kemangi