1001indonesia.net – Dadih atau dadiah merupakan produk susu fermentasi yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat. Memiliki cita rasa segar dan rasa yang sedikit asam, makanan yang terbuat dari susu kerbau ini kaya akan manfaat kesehatan.
Teknologi pembuatannya sangat sederhana. Setelah diperah, susu kerbau kemudian disaring lalu dimasukkan ke dalam sepotong bambu segar. Bambu kemudian ditutup dengan daun pisang. Selanjutnya didiamkan atau difermentasi secara alami dalam suhu ruang selama satu sampai dua hari sampai terbentuknya gumpalan.
Dalam waktu 24 jam, mikrobia dari bambu akan menggumpalkan susu menjadi semacam puding atau tahu putih kekuning-kuningan, kental dan beraroma khas (kombinasi aroma susu dan bambu).
Gumpalan yang terjadi disebabkan karena adanya mikroba yang berasal dari bambu dan pisang sehingga akan menghasilkan bentuk yang menjendal dan berwarna putih kekuningan dengan aroma khas.
Setelah proses fermentasi selesai, dadih dapat langsung dimakan. Dadih biasanya dikonsumsi sebagai sarapan pagi, dicampur dengan emping (sejenis kerupuk dari nasi) dan gula merah. Dadih dapat juga dijadikan sebagai lauk pendamping nasi.
Produk susu fermentasi ini mengandung protein tinggi (39,8%) dengan kandungan asam amino esensial yang cukup lengkap, kalsium, serta vitamin B dan K yang terbentuk selama proses fermentasi.
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa dadih mengandung bakteri baik, yaitu asam laktat (Lactobacillus casei) yang potensial sebagai probiotik. Asam laktat di dalam dadih berperan dalam pembentukan tekstur dan cita rasa.
Bakteri asam laktat dan produk turunannya mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti mencegah enterik bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegah kanker usus, anti mutagen, anti karsinogenik, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, olahan susu ini diduga efektif sebagai antivaginitis.
Baca juga: Teh Kejek, Teknik Pembuatan Teh Tradisonal Ala Garut