Candi Ngempon, Tempat Menggembleng Para Empu

1602
Candi Ngempon
Konon candi ini merupakan tempat untuk menggembleng para Brahmana. (Foto: frontoneinnsemarang.com)

1001indonesia.net – Candi Ngempon yang juga disebut dengan nama Candi Muncul berada di tepi sungai dekat dengan pertemuan air dan dekat dengan sumber air panas dan dingin.

Candi Berlatar agama Hindu ini terletak di Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, sekitar dua kilometer dari Pasar Karangjati. Candi Ngempon merupakan peninggalan Wangsa Sanjaya yang dibangun pada abad ke-8 M.

Penemuan candi ini diawali dengan laporan adanya penemuan batu-batu candi dan sebuah arca Ganesha di Desa Ngempon, daerah Ungaran, pada 1951. Peninjauan ke lokasi yang dilakukan oleh staf Kantor Cabang LPPN Prambanan memutuskan untuk menindaklanjuti penemuan tersebut.

Ekskavasi yang dilakukan oleh LPPN di situs Ngempon menghasilkan penemuan empat buah sisa kaki candi. Kaki-kaki candi tersebut disusun dalam dua baris pada sebelah barat dan timur yang dipisahkan oleh sebuah lorong sempit, dengan tangga berhadap-hadapan.

Candi Ngempon
Umat Hindu Kabupaten Semarang gelar sembayangan Galungan di Candi Ngempon, Bergas, Rabu (5/4/2017). (Foto: Tibun Jateng/Suharno)

Bangunan kuno ini sebenarnya terdiri atas sembilan bangunan candi, namun yang sekarang berdiri hanya empat. Keempat candi yang sudah direkonstruksi tersebut terletak di tengah area situs.

Sepintas candi-candi yang sudah direkonstruksi tersebut tampak sama. Detail lengkung dan ornamennya sangat persis. Namun, sejatinya ada satu candi yang berukuran lebih besar dari yang lain.

Sementara lima candi yang belum direkonstruksi posisinya ada di belakang keempat candi yang sudah direkonstruksi. Fondasinya ditumpuki bebatuan reruntuhan candi tersebut. Sangat sulit kiranya memperkirakan besaran candi yang belum di bangun tersebut apalagi bentuknya. Namun, diduga dari tumpukan batu yang ada, candi tersebut ukurannya lebih kecil dari candi yang sudah dibangun.

Pemugaran Candi Ngempon dilakukan oleh Dinas Purbakala pada 1952. Kemudian pada 2006, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah menyusun kembali sebuah candi yang ukurannya lebih kecil dari yang pertama. Dari 9 titik fondasi candi yang ditemukan, saat ini baru 4 candi saja yang sudah selesai direkonstruksi.

Di area situs, ditemukan beragam arca, seperti arca Durga, Ganesha, Kinara Kinari, dan Nandi. Arca-arca tersebut berukuran satu meteran dan disimpan di Museum Ronggowarsito Semarang.

Petirtaan Derekan
Petirtaan Derekan letaknya tidak jauh dari Candi Ngempon. (Foto: Alida Szabo/Flickr)

Konon candi ini merupakan tempat untuk menggembleng para empu, baik di bidang olah kanuragan, sastra budaya, maupun kerohanian. Sebab itu, daerah di mana candi ini berada dikenal dengan nama Ngempon, yang berasal dari kata empu atau ngempu.

Hingga saat ini, Candi Ngempon banyak dikunjungi oleh penganut Hindu untuk ibadah. Puncak pengunjung terjadi pada hari besar Hindu, seperti Galungan dan Nyepi.

Tidak jauh dari lokasi candi, terdapat sebuah sumber air panas bernama Petirtaan Derekan. Kabarnya petirtaan tersebut dibendung bersamaan dengan pembangunan Candi Ngempon.

Baca juga: Candi Gedong Songo, Situs Hindu di Kabupaten Semarang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 × 5 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.