1001indonesia.net – Candi Merak merupakan peninggalan Hindu yang dibangun pada abad VIII-IX M. Kompleks candi yang terletak di tengah perkampungan penduduk ini terdiri atas 1 candi induk dan 3 candi pewara. Candi induk menghadap ke timur, sedangkan 3 candi perwara menghadap ke barat.
Candi induk berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 8,38 x 8,38 m, tinggi 12 meter. Penampil candi berukuran panjang 155 cm dan lebar 160 cm. Pipi tangga berukuran panjang 230 cm dan lebar 252 cm.
Kompleks Candi Merak terletak di Dukuh Candi, Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lokasi ini berada di bagian barat laut dari wilayah Klaten, berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sleman.
Di sekitar candi ini terdapat berbagai peninggalan purbakala lain, seperti Candi Karangnongko, Candi Kriyan, dan Candi Bekelan.
Di dalam Candi Merak terdapat Lingga dan Yoni. Letaknya di dalam bilik candi utama. Terdapat pula arca Durga yang menempati relung utara dan Ganesha yang berada di relung barat. Selain itu, terdapat arca-arca lain di sekitar halaman candi Merak, seperti arca Nandi. Ini menunjukkan bahwa candi ini merupakan candi Hindu.
Nama Merak itu sendiri diduga terkait banyaknya sarang burung Merak yang ada di tempat ini. Candi ini pertama kali ditemukan sekitar tahun 1925. Saat itu candi berada pada sebidang lahan yang ditumbuhi sebatang pohon Joho raksasa.
Ternyata, rimbunnya pohon Joho yang menyebabkan banyak burung merak bertengger dan tidur di atas pohon setiap hari. Saking tuanya umur pohon Joho, suatu ketika pohon tersebut roboh.
Di bawah pohon besar itu, terdapat reruntuhan sebuah candi. Mengingat pohon Joho yang tumbuh di atas runtuhan tersebut dijadikan “rumah” burung merak maka sebagai tetenger, bangunan kuno tersebut dinamakan Candi Merak.
Menurut BPCB Jateng, penelitian atas peninggalan purbakala ini telah dilakukan sejak tahun 1936 oleh Dinas Purbakala Pemerintah Hindia Belanda. Pada masa tersebut upaya pemugaran telah berhasil memugar bagian kaki Candi Merak. Selain itu, juga melakukan susunan percobaan bagian kaki, tubuh dan atap candi.
Persiapan pemugaran Candi Merak baru dilakukan kembali pada 1985 oleh pemerintah Indonesia dengan melakukan pengumpulan batu, pendokumentasian, dan pencocokan batu.
Pemugaran kemudian dilanjutkan secara bertahap, mulai tahun 2008 hingga selesai pada 2012. Pemugaran dilakukan dengan mengganti batu-batu penyusun candi yang sudah lapuk atau rusak dengan batu baru.
Saat ini, kondisi candi yang belum banyak dikenal oleh masyarakat ini sangat terawat. Lingkungan dipercantik dengan taman dan dijaga oleh petugas juru pelihara. Selain sebagai tempat wisata, Candi Merak juga digunakan sebagai tempat upacara keagamaan oleh umat Hindu.
Baca juga: Candi Plaosan, Pesona Candi Kembar Peninggalan Mataram Hindu