1001indonesia.net – Candi Klero berada di Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Letak bangunan kuno ini kira kira 500 meter dari jalan raya Salatiga-Solo. Karena jalan menuju candi yang sempit dan melewati kebun warga sehingga terkesan jauh dari jalan raya.
Bangunan yang disebut juga dengan nama Candi Tengaran ini berlatar Hindu, bisa dibuktikan dengan adanya alat upacara berupa Yoni dan Arca Siwa. Arca Siwa tersebut telah disimpan oleh Dinas Purbakala Jawa Tengah di Semarang.
Candi Klero berdiri sendiri, tanpa candi pewara atau cendi pendamping di sekelilingnya yang umumnya dijumpai pada candi-candi Hindu. Posisi bangunan candi lebih rendah sekitar satu meter dari tanah sekitar. Sebab itu, dilakukan penggalian di sekeliling candi dengan luas 14 x 14 meter.
Tinggi bangunan candi sekitar 4 meter. Dasar candi yang berfungsi sebagai teras tingginya sekitar 1,4 meter dengan luas 4 x 6 meter. Pada badan candi terdapat ruangan. Di dalamnya terdapat yoni berukuran besar. Di bawah bagian cerat dari yoni tersebut terdapat ornamen seekor ular yang sedang menyunggi seekor kura-kura.
Di luar bangunan candi, ada beberapa potongan batu kuno serta sepasang alu dan lumpang. Oleh warga setempat, pasangan alu dan lumpang ini disebut sebagai Mbah Lumpang Kentheng.
Ketika pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1995, candi ini dalam kondisi runtuh. Namun sekarang, batu-batunya telah tersusun secara rapi.
Tidak ada relief maupun arca di peninggalan bersejarah ini. Dinding candi ini hanya berbentuk polos. Selain itu, desain bangunan dan arsitekturnya terbilang sederhana.
Pada salah satu sudut dinding teras, terdapat prasasti pendek beraksara Kawi atau Jawa Kuna dalam kondisi yang sudah aus. Belum ditemukan prasasti lain terkait pendirian candi ini.
Kondisi tersebut membuat para ahli arkeologi kesulitan untuk menentukan kapan Candi Klero dibuat dan apa fungsinya.
Baca juga: Candi Gedong Songo, Situs Hindu di Kabupaten Semarang