1001indonesia.net – Candi Cetho berada di lereng barat Gunung Lawu, sekitar 40 menit dari pusat Kota Solo dengan kendaraan pribadi. Berada di ketinggian 1.496 m di atas permukaan laut, Candi Cetho merupakan candi Hindu, sama seperti Candi Sukuh yang letaknya juga berada di lereng Gunung Lawu.
Candi Cetho berada di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Cetho berasal dari bahasa Jawa yang berarti jelas. Candi yang berada di dataran tinggi ini kerap berselimut kabut. Suasana sepi dan aroma dupa memperkuat suasana mistis dan kesakralan tempat ini.
Di candi ini terdapat relief lingga-yoni yang bentuknya tampak erotis. Relief ini menyimbolkan pertemuan antara unsur laki-laki dan perempuan yang menjadi awal mula kehidupan seorang manusia.
Diduga kuat, Candi Cetho didirikan oleh para bangsawan di akhir kekuasaan Majapahit pada abad XV. Hal ini didasarkan pada sengkalan terpahat pada gapura teras VII yang berbunyi “goh wiku hanahut iku” yang berarti 1397 Saka atau 1476 Masehi.
Bangunan ini ditemukan oleh Van Der Vils pada 1842. Ketika ditemukan, bangunan candi berupa reruntuhan batu tertutup lumut pada 14 teras bertingkat, memanjang dari barat (bagian paling rendah) ke timur.
Saat ini, ada tiga belas teras. Pemugaran dilakukan pada 9 teras saja. Pemugaran yang dilakukan pada 1970-an mengubah banyak struktur asli candi, meskipun konsep punden berundak tetap dipertahankan. Pemugaran tersebut menuai banyak kritik dari para ahli arkeologi. Sebab, pemugaran situs purbakala tidak dapat dilakukan tanpa studi yang mendalam.
Hingga kini, candi ini masih aktif digunakan warga Desa Cetho untuk ibadah. Sebagian besar warga sekitar candi beragama Hindu sehingga candi ini selalu didatangi orang setiap harinya. Puncak keramaian tampak pada hari besar agama Hindu, seperti Hari Raya Nyepi. Penganut kepercayaan asli Jawa juga menggunakan Candi Cetho sebagai tempat bersemedi.
Di sekitar kompleks Candi Cetho, terdapat Candi Kethek (candi monyet). Letaknya hanya 250 meter dari Candi Cetho. Di areal belakang Candi Cetho, ada pula Puri Taman Saraswati.
Di Puri Taman Saraswati ini, pengunjung harus mencopot alas kaki. Di area ini, terdapat patung Saraswati, pura, dan sebuah sendang. Air sendang tersebut sering digunakan pengunjung untuk mencuci muka. Bahkan ada pengunjung yang membawanya pulang.
Patung Dewi Saraswati terletak di atas sebuah kolam, berdiri di atas bunga teratai dan ditemani dua ekor angsa. Patung itu seperti hidup dan tampak anggun.
Candi ini juga sering dikunjungi oleh para wisatawan. Selain karena bernilai sejarah, lokasi candi tepat berada di atas Perkebunan Teh Kemuning yang luas dan hijau, menawarkan pemandangan alam yang sangat indah. Candi Cetho juga berdekatan berdekatan Candi Sukuh dan air terjun Tawangmangu.
Dari lokasi ini, pengunjung juga bisa melihat pemandangan jejeran gunung, seperti Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Lawu, juga Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Selain itu, pemandangan Kota Solo dan Karanganyar tampak terbentang luas di bawah.