Candi Barong, Pesona Peninggalan Peradaban Hindu di Bukit Prambanan

1434
Candi Barong
Foto: Istimewa

1001indonesia.net – Candi Barong terletak di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Dinamai demikian oleh masyarakat setempat karena candi ini memiliki hiasan berupa kepala barong yang sebenarnya adalah hiasan kepala Kala.

Hiasan ”barong” atau kala dengan bentuk wajah berdagu yang terdapat pada bingkai atas relung-relung Candi Barong I dan Candi Barong II memperlihatkan gaya seni masa akhir Mataram Hindu di Jawa Tengah. Kala berdagu ini lazim ditemukan di candi-candi Jawa Timur. Itu sebabnya, bangunan kuno ini disebut sebagai candi yang bercorak Jawa Timur yang berada di Jawa Tengah.

Seperti yang dilansir dalam situs Perpustakaan Nasional, keberadaan Candi Barong yang juga bernama Candi Sari Suragedug disebutkan dalam Prasasti Ratu Baka (856 M). Dalam prasasti tersebut diceritakan tentang seorang raja bernama Sri Kumbaja atau Sri Kalasodbhava yang membangun tiga “lingga”. Diperkirakan bangunan yang dimaksud adalah Candi Barong.

Dalam Prasasti Pereng (863 M), disebutkan bahwa pada 784 Saka (860 M), Rakai Walaing Pu Kumbhayoni menganugerahkan sawah dan dua bukit di Tamwahurang untuk keperluan pemeliharaan bangunan suci Siwa bernama Bhadraloka. Para ahli berpendapat bahwa Sri Kumbaja atau Sri Kalasodbhava adalah Pu Kumbhayani, dan bangunan Siwa yang dimaksud adalah Candi Barong.

Candi Barong
Foto: gudeg.net

Berbeda dengan candi-candi lainnya di Jawa Tengah, candi yang dibangun pada abad ke-9 dan ke-10 ini merupakan bangunan punden berundak, yaitu model bangunan suci pada masa pra-Hindu. Candi ini terdiri atas teras bersusun tiga, makin ke atas main sempit. Dilihat dari letak tangga naik dari teras ke terasnya, candi Hindu ini menghadap ke barat.

Di pelataran teras teratas, yang dianggap sebagai tempat yang tersuci terdapat dua bangunan berjajar arah utara-selatan. Bangunan pertama terletak di ujung selatan, sedangkan yang kedua terletak di tengah pelataran, tepat berhadapan dengan tangga. Di ujung utara terdapat reruntuhan bangunan yang belum dipugar.

Reruntuhan bangunan candi ini ditemukan kembali oleh seorang Belanda sekitar tahun 1913 pada saat perluasan perkebunan tebu untuk mendukung produksi pabrik gula. Pemugaran Candi Barong dimulai tahun 1987. Bangunan induk Candi Barong selesai dipugar pada 1992, yang kemudian dilanjutkan dengan pemugaran talud dan pagar.

Terletak di area perbukitan, membuat candi ini dikelilingi pemandangan yang indah. Selain itu, pemandangan sunset berlatar candi menjadi salah satu salah satu daya tarik candi ini. Sayang sekali untuk lewatkan bagi siapa saja yang kebetulan berkunjung ke Yogyakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 × five =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.