1001indonesia.net – Tahun ini, tepatnya pada 19 September 2016, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor menginjak usia 90 tahun. Di sepanjang kiprahnya dalam dunia pendidikan Islam, pesantren yang didirikan oleh tiga putra Kiai Santoso Anom Besari ini konsisten membimbing para santrinya untuk membangun kemuliaan bangsa, dan secara aktif terus-menerus mengembangkan sistem pendidikan yang berpijak pada tradisi dan berorientasi pada kekinian.
Ponpes Gontor merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia yang sampai sekarang masih memiliki peran sentral dalam pendidikan Islam. Banyak para santrinya yang memiliki jasa besar dalam perjuangan dan pembangunan bangsa. Ketokohan santri Gontor diakui bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Pondok pesantren ini dikenal dengan sistem pendidikan modern yang dikembangkan sejak awal berdirinya. Suatu hal yang tidak umum dalam pendidikan Islam pada zamannya. Saat ini, Ponpes Gontor sudah mencapai taraf internasional, baik dari segi mutu pengajarannya maupun pandangan dan pemikiran yang dikembangkannya yang berprespektif global.
Lima Jiwa
Pendidikan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor memegang teguh nilai yang dikenal dengan sebutan lima jiwa, yaitu keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, persaudaraan, dan kebebasan. Kelima nilai itu menjadi roh dalam kehidupan baik di kalangan para santri maupun di lembaga.
Ikhlas berarti dalam menjalankan tugas, para santri tidak memiliki pamrih materi. Sederhana mengandung arti bahwa dalam menjalani kehidupan harus memanfaatkan apa yang ada, tapi dengan orientasi pada hasil yang terbaik. Mandiri berarti mampu mengupayakan sesuatu tanpa harus bergantung pada pihak lain. Persaudaraan adalah menjaga silahturahim dan hubungan yang harmonis dengan sesama. Dan terakhir, kebebasan adalah bahwa setiap santri mesti menghormati nilai kebebasan. Para santri bebas memilih apa pun profesinya, asal berguna bagi bangsa dan negara.
Mengembangkan Pendidikan Tinggi
Di usianya yang tidak lagi muda ini, Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor berupaya keras untuk tetap mempertahankan eksistensinya. Upaya ini tentu tidak mudah karena tuntutan masyarakat yang semakin tinggi. Setelah selama 90 tahun sukses mengembangkan pendidikan yang setara dengan pendidikan tingkat menengah pertama dan menengah atas, kini Ponpes Gontor dituntut untuk mengembangkan pendidikan tinggi.
Untuk menjawab tantangan itu, Ponpes Gontor meningkatkan status pendidikan tinggi dari Institut Studi Islam Darussalam (ISID) yang berdiri sejak 1963 menjadi Universitas Islam Darussalam Gontor pada 2014.
Mengembangkan universitas bukan pekerjaan yang mudah, tapi Ponpes Gontor terbukti berhasil dengan adanya kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan Islam ini. Saat ini, Gontor memiliki 20 cabang pondok pesantren dan 5 universitas di tanah air. Jumlah santri aktif mencapai 20.000 orang, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Universitas yang dikelola Ponpes Gontor menampung sekitar 3.000 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 70 persen merupakan alumni pondok, sisanya merupakan masyarakat umum melalui proses matrikulasi bahasa Arab dan Inggris.
Sumber:
- Kompas, 20 & 21 Agustus 2016