1001indonesia.net – Salah satu tradisi yang mengguyubkan hubungan antarwarga di masyarakat Jawa adalah rewang. Tradisi ini merupakan wujud semangat gotong royong dan saling tolong-menolong antartetangga.
Rewang yang berarti membantu adalah kegiatan bantu-bantu yang dilakukan oleh saudara dan tetangga kepada warga yang sedang menggelar acara hajatan, seperti pernikahan, tasyakuran, khitanan, dll.
Kegiatan ini tentu meringankan beban warga yang sedang kerepotan. Dengan adanya para rewang sebagai seksi repot, yang punya hajat bisa fokus pada pelaksanaan acara.
Biasanya saat rewangan, kaum perempuan membantu menyiapkan makanan di dapur atau menjadi among tamu. Sedangkan para pemudanya menjadi sinoman, bertugas menjadi pelayan, nganter wedang serta mengangkat dan membersihkan piring kotor yang digunakan tamu.
Tradisi rewangan biasanya dilaksanakan di pedesaan Jawa. Ketika seorang tetangga akan menggelar acara hajatan, tentu ia membutuhkan banyak tenaga bantuan untuk menyiapkan makanan, mempersiapkan tempat acara, dan melayani para tamu. Untuk itulah para saudara dan tetangga sekitar turun tangan, meringankan beban tetangga yang sedang kerepotan.
Pembagian tugas rewangan bisa dilakukan secara spontan atau dikoordinasi terlebih dahulu. Bisa dilakukan secara spontan karena biasanya sudah ditahui skill masing-masing orang. Dengan demikian, yang punya hajat sudah tahu, pada saat akan mengadakan hajatan, siapa saja yang bisa ia minati tolong untuk membantu.
Namun, untuk acara hajatan yang lebih besar dan kompleks, memang perlu dikoordinasi dahulu supaya jelas pembagian tugas tiap-tiap orang.
Saat ini, dengan berkembangnya usaha katering, tradisi rewang mulai ditinggalkan masyarakat. Banyak warga yang lebih memilih jasa katering daripada meminta bantuan pada tetangga karena dinilai lebih praktis.
Padahal tradisi rewang sangat bermanfaat dalam merekatkan hubungan antarwarga. Rewang menjadi wujud solidaritas masyarakat kepada warga yang sedang kerepotan. Para rewang bekerja secara sukarela, memberi bantuan tanpa memperhitungakan waktu dan tenaga.
Bagi warga yang uangnya pas-pasan, tradisi rewang tentu sangat membantu. Ia bisa mendapatkan bantuan dari para tetangga tepat pada saat ia membutuhkannya. Tentu di kemudian hari, ia membalas kembali pertolongan ini dengan menjadi rewang pada warga yang menggelar hajatan.
Baca juga: Gugur Gunung dan Sambatan, Tradisi Gotong Royong pada Masyarakat Jawa