1001indonesia.net – Kerambit adalah pisau genggam kecil berbentuk melengkung asal Minang yang tersebar ke berbagai daerah di Indonesia hingga ke kawasan Asia Tenggara. Senjata tradisional ini bahkan populer di Barat dan menjadi senjata wajib bagi personel US Marshal.
Negara Barat menyebut pisau ini karambit, sedangkan di Minang disebut kurambiak atau karambiak. Senjata ini termasuk berbahaya, dapat digunakan menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat dan tidak terdeteksi.
Berdasarkan catatan sejarah, senjata tradisional ini berasal dari Minangkabau. Keberadaannya menyebar ke berbagai wilayah karena dibawa oleh para perantau Minang. Kerambit juga tersebar ke negara-negara di Asia Tenggara melalui jaringan perdagangan.
Baca: Merantau, Tradisi Pemuda Minang Meninggalkan Kampung Halaman
Menurut cerita rakyat, bentuk kerambit terinspirasi oleh cakar harimau yang memang banyak berkeliaran di hutan Sumatra pada masa itu.
Jika sebagian besar senjata-senjata di kawasan Nusantara awalnya merupakan alat pertanian, tetapi kerambit berbeda. Senjata ini memang sengaja dirancang lebih melengkung seperti kuku harimau. Bentuk senjata ini terinspirasi pertarungan harimau yang menggunakan cakarnya.
Penciptaan senjata ini sejalan dengan falsafah Minangkabau yang berbunyi, “Alam takambang jadi guru,” yang artinya alam terkembang (terbentang luas) dijadikan sebagai guru.
Dalam buku sejarah di Eropa tercatat tentara di Indonesia dipersenjatai dengan keris di pinggang dan tombak di tangan mereka, sedangkan kerambit digunakan sebagai upaya terakhir ketika senjata lain habis atau hilang dalam pertempuran.
Baca juga: Keris, Fungsinya Lebih dari Sekadar Senjata
Senjata tradisional asal Minang ini terlihat sangat jantan karena dipakai dalam pertarungan jarak pendek yang lebih mengandalkan keberanian dan keahlian bela diri. Para pendekar silat Minang, terutama yang beraliran silat harimau, sangat mahir menggunakan senjata ini.
Para prajurit Bugis Sulawesi juga terkenal dengan keahlian mereka dalam memakai kerambit. Saat ini, kerambit menjadi salah satu senjata utama silat dan umumnya digunakan dalam seni bela diri.
Secara umum bentuk kerambit sama saja, yaitu melengkung dan memiliki lubang di bagian pegangannya. Namun, dalam perkembangannya, senjata tradisional ini memiliki beberapa varian. Dilihat dari bilah tajamnya, ada dua jenis, yaitu tajam tunggal dan tajam ganda (double edges).
Sedangkan di Indonesia sendiri, ada dua jenis yang terkenal, yaitu kerambit Jawa Barat dan kurambiak/karambiak Minang. Yang berasal dari Jawa Barat biasanya memiliki lengkungan yang membulat, sedangkan jenis Minang memiliki lengkungan siku.
Dengan makin populernya seni bela diri pencak silat, mulai tahun 1970-an, senjata ini pun semakin populer, walaupun perkembangannya berlangsung lambat. Puncaknya pada 2005, beberapa perusahaan besar AS, seperti Emerson Knives dan Strider Knives, membuat pisau kerambit dalam jumlah banyak.
Baca juga: Pencak Silat, Seni Bela Diri Asli Indonesia
Pelopor penggunaan kerambit adalah Steve Tarani yang mempunyai dasar kerambit dari Silat Cimande Sunda. Saat ini, senjata tajam ini telah dikembangkan pihak Barat sehingga menghasilkan banyak varian.
Di Amerika Serikat, senjata asli Indonesia ini menjadi senjata wajib personel US Marshal. Sayangnya, meski populer di Amerika Serikat, keberadaannya kurang populer di Indonesia.