6 Perayaan Budaya yang Menunjukkan Kekayaan Multietnis Indonesia

Arumka

19
Festival Mosintuwu
Foto: mosintuwu.com

1001indonesia.net – Indonesia dapat disebut sebagai panggung besar tempat ribuan budaya hidup berdampingan. Dari ujung barat hingga timur, setiap daerah memiliki cara khas untuk merayakan identitasnya—mulai dari musik, tarian, pakaian adat, hingga ritual yang diwariskan turun-temurun.

Yang membuatnya istimewa adalah bagaimana perbedaan itu tidak menciptakan jarak, melainkan memperkaya hubungan antarkelompok. Di tengah ragam bahasa, keyakinan, dan tradisi, masyarakat Indonesia tetap menemukan titik temu melalui perayaan yang mengangkat nilai gotong royong dan kebersamaan. Setiap festival, sekecil apa pun, menyimpan cerita tentang bagaimana sebuah bangsa besar tumbuh harmonis berkat keberagaman.

1. Festival Tabuik – Sumatera Barat

Tabuik Pariaman
Kemeriahan festival Tabuik di Kota Pariaman, Sumatra Barat. (Foto: dofra-newsholic.blogspot.co.id)

Perayaan Tabuik di Pariaman adalah salah satu bukti kuat bagaimana budaya lokal dapat berakar dari pengaruh luar namun tetap terasa sangat Indonesia. Tradisi masyarakat Minangkabau ini lahir dari kisah historis Islam Syiah, lalu berkembang menjadi ritual besar yang melibatkan partisipasi seluruh warga.

Setiap tahun, dua kelompok besar membangun tabuik raksasa berbentuk menara yang dihias dengan detail rumit. Proses pembuatannya adalah bentuk gotong royong lintas generasi—melibatkan pengrajin, pemuda kampung, hingga pekerja lokal lengkap dengan seragam kerja mereka.

Saat tabuik diarak menuju pantai dan dilarungkan ke laut, suasana berubah menjadi lautan emosi. Musik gandang tasa menggema, sementara masyarakat berkumpul dalam energi kebersamaan yang sulit ditemukan di tempat lain.

2. Upacara Kasada – Suku Tengger, Jawa Timur

Upacara Kasada digelar setahun sekali oleh Masyarakat Tengger. (Foto: Merdeka.com)

Upacara Kasada di kawasan Gunung Bromo memperlihatkan keterhubungan antara kepercayaan, alam, dan identitas etnis. Setiap tahun, masyarakat Suku Tengger memberikan persembahan berupa hasil bumi, ternak, dan makanan ke kawah Gunung Bromo sebagai ungkapan syukur dan penghormatan kepada leluhur.

Ritual ini bukan hanya momen spiritual, tetapi juga ajang berkumpulnya masyarakat dari berbagai latar belakang. Penduduk lokal, wisatawan domestik, hingga turis mancanegara menyatu dalam suasana penuh rasa hormat. Sebelum prosesi puncak dimulai, para sesepuh Tengger memimpin doa dan ritual, sementara warga lain mempersiapkan persembahan dengan penuh khidmat.

3. Cap Go Meh – Singkawang, Kalimantan Barat

Perayaan Cap Go Meh di Kampung Pecinan Tambak Bayan
Perayaan Cap Go Meh di Kampung Pecinan Tambak Bayan, Surabaya, berlangsung akrab dan dihadiri oleh warga dari lintas suku dan agama. (Foto: Achmad Faizal/KOMPAS.COM)

Cap Go Meh di Singkawang merupakan salah satu perayaan budaya terbesar dan paling ikonik di Indonesia. Sebagai “Kota Seribu Klenteng,” Singkawang menjadi pusat perhatian setiap tahun berkat aksi para tatung—individu yang dipercaya dirasuki roh penjaga—yang berjalan dalam kondisi trance sambil melakukan atraksi ekstrem.

Yang membuat perayaan ini mencerminkan kekayaan multietnis Indonesia adalah keterlibatan beragam komunitas: etnis Tionghoa, Dayak, Melayu, dan kelompok lain berpartisipasi sebagai satu kesatuan. Jalanan kota berubah menjadi panggung budaya, lengkap dengan musik tradisional, barongsai, serta arak-arakan penuh warna yang memancarkan harmoni lintas etnis.

4. Bali Arts Festival – Bali

Perempuan Bali membawa banten dalam sebuah parade budaya. (The Jakarta Post/Agung Parameswara)

Bali Arts Festival atau Pesta Kesenian Bali adalah ajang tahunan yang menampilkan kekayaan seni, budaya, dan tradisi Bali dalam skala besar. Selama sebulan penuh, panggung-panggung di Denpasar dan sekitarnya mempersembahkan tarian klasik, drama tari, musik gamelan, seni rupa, hingga pameran kerajinan tangan—semuanya menegaskan kuatnya akar budaya masyarakat Bali.

Yang menarik, festival ini tidak hanya memusatkan perhatian pada budaya Bali. Banyak daerah lain turut ambil bagian, menghadirkan kesenian khas masing-masing. Kolaborasi lintas daerah ini menciptakan pertukaran budaya yang memperluas apresiasi publik terhadap keberagaman Nusantara, sekaligus memperlihatkan bagaimana seni menjadi bahasa universal yang mempertemukan banyak identitas.

5. Sekaten – Yogyakarta

Gending Sekaten
Para pengrawit memainkan gending sekaten. (Foto: tembi.net)

Sekaten adalah perayaan tahunan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Yang menjadikannya unik adalah perpaduan harmonis antara unsur Islam dan budaya Jawa dalam satu rangkaian acara yang meriah.

Perayaan dibuka dengan lantunan gamelan Sekaten yang dimainkan selama beberapa hari dan selalu menarik ribuan pengunjung. Di alun-alun utara Kraton, suasana berubah menjadi festival besar: pasar malam, pameran kerajinan, atraksi budaya, hingga kuliner khas memenuhi kawasan dan menciptakan suasana yang hidup dan inklusif.

6. Festival Danau Sentani – Papua

Para penari beratraksi di perahu tradisional Sentani (isosolo) saat pembukaan Festival Danau Sentani, beberapa waktu lalu. (Foto: ISBI Tanah Papua/Jubi/Engelbert Wally)

Festival Danau Sentani merayakan kekayaan tradisi masyarakat yang tinggal di sekitar danau. Parade perahu hias, tarian adat yang dibawakan di atas perahu, serta musik tradisional yang menggema di tepian danau menjadikan festival ini pengalaman budaya yang khas Papua.

Berbagai kelompok etnis, mulai dari Suku Sentani, Asei, hingga komunitas lain yang tinggal di Jayapura, turut serta dalam perayaan ini. Mereka menampilkan seni tari, lukisan khas Papua, ukiran kayu, hingga kuliner tradisional—semuanya berpadu dalam satu ruang yang merayakan identitas bersama tanpa menghilangkan keunikan masing-masing.

Penutup

Melalui berbagai tradisi yang terus dirawat dan dirayakan bersama, kita semakin menyadari bahwa kekuatan Indonesia terletak pada kemampuannya merangkul perbedaan. Selama semangat itu terus dijaga, kekayaan multietnis Indonesia akan selalu menemukan ruang untuk hidup, berkembang, dan memperkaya kehidupan bangsa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 × 5 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.