Ondel-ondel, Kesenian Rakyat Khas Betawi

12620
Ondel-ondel, Kesenian Rakyat Khas Betawi
Ondel-ondel, Kesenian Khas Betawi (Foto: jelajah-nesia.blogspot.com)

1001indonesia.net – Ondel-ondel adalah budaya khas betawi. Bentuknya berupa sepasang boneka atau orang-orangan besar dari anyaman bambu. Boneka ini dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk dipikul dan digerakkan oleh orang yang ada di dalamnya. Kesenian rakyat ini hingga kini begitu melekat dengan masyarakat Betawi, bahkan dijadikan ikon kota Jakarta.

Ondel-ondel dibuat berpasangan laki-perempuan dengan tinggi sekitar 2,5 meter dan garis tengah sekitar 80 sentimeter. Ukuran ini dibuat dengan pertimbangan orang yang di dalamnya dapat bergerak dengan leluasa.

Muka boneka berbentuk topeng atau kedok. Wajah boneka laki-laki bercat merah, sedangkan yang perempuan berwarna putih atau kuning. Rambutnya terbuat dari ijuk dan kertas warna warni. Pertunjukannya diiringi dengan alat musik, seperti tanjidor, pencak betawi, bende, atau rebana ketimpring.

Konon, kesenian rakyat Betawi ini berfungsi sebagai penolak bala. Orang-orangan besar tersebut merupakan lambang penghormatan pada leluhur masyarakat Betawi yang selalu melindungi anak cucunya dari arwah gentayangan yang mengganggu. Itu sebabnya, dulu wajah bonekanya bertampang seram dengan mata melotot. Berbeda dengan ondel-ondel saat ini yang bentuk wajahnya tidak seram lagi, lebih menyerupai pasangan Ibu-Bapak.

Perubahan tersebut dikarenakan adanya pergeseran fungsi dari kesenian rakyat ini. Saat ini, ondel-ondel tidak lagi digunakan sebagai penolak bala, tapi sebagai penyemarak pesta-pesta rakyat Betawi atau sebagai penyambut tamu-tamu kehormatan. Kesenian ini menjadi sangat populer dalam masyarakat Betawi hingga hampir tidak pernah ketinggalan memeriahkan setiap hajatan atau acara pesta mereka, baik acara besar ataupun kecil.

Sampai saat ini, masyarakat masih bisa menyaksikan ondel-ondel menghiasi wajah ibu kota. Ada juga pertunjukan ondel-ondel keliling lengkap dengan musik pengiringnya di jalanan kota Jakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two − 2 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.