Wayang Orang, Seni Pertunjukan Teater Tradisional Jawa

7117
Pertunjukan Wayang Orang
Pertunjukan Wayang Orang Ngesti Pandawa di Taman Budaya Raden Shaleh, Jl. Sriwijaya, Semarang, Jawa Tengah. Foto: Badroe Zaman/flickr.com)

1001indonesia.net – Wayang orang atau wayang wong, seperti pertunjukan wayang lainnya, tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata. Di dalamnya juga sarat akan nilai moral sehingga dapat menjadi wahana pendidikan.

Wayang orang merupakan jenis wayang yang dimainkan oleh orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Seni pertunjukan ini merupakan pengembangan dari wayang kulit purwa. Tokoh ceritanya tidak lagi dimainkan oleh boneka-boneka yang terbuat kulit, melainkan oleh manusia dengan kostum dan hiasan yang menyerupai bentuk wayang aslinya.

Seni tradisi ini diciptakan oleh KGPAA Mangkunegoro I, terinspirasi dari seni drama yang berkembang di Eropa. Ceritanya bersumber dari wiracarita Mahabharata dan Ramayana. Pertunjukannya memadukan tiga kesenian sekaligus, yaitu seni musik, seni tari, dan seni drama.

Pertunjukan Wayang Orang

Awalnya, pertunjukan teater tradisional Jawa ini merupakan kesenian para bangsawan keraton. Pemainnya para abdi dalem, dan disaksikan secara terbatas kalangan istana saja.

Teater tradisional Jawa ini kemudian dikenal khalayak luas berkat jasa KGPAA Mangkunegara IV yang meminta izin dari pihak istana untuk membawanya keluar istana. Wayang orang kemudian menjadi pertunjukan populer di kalangan rakyat. Dukungan finansial istana turut mendorong pesatnya perkembangan seni pertunjukan ini.

Sampai saat ini, pertunjukan wayang orang yang masih bisa kita saksikan meski popularitasnya semakin menurun karena terdesak oleh kesenian modern. Beberapa kelompok wayang orang yang masih aktif di antaranya WO Bharata (Jakarta), WO Ngesti Pandawa (Semarang), dan WO Sriwedari (Solo).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

12 − eight =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.