Warkop DKI, Legenda Lawak Indonesia

2339
Warkop DKI
Foto: hipwee.com

1001indonesia.net – Warkop DKI awalnya beranggotakan 5 orang, yaitu Dono, Kasino, Indro, Rudi, dan Nanu Mulyono dengan nama Warkop Prambors. Nama Prambors melekat erat karena grup lawak ini bermula dari sebuah acara di radio Prambors Jakarta.

Pada 1973, seorang produser hiburan radio Prambors bernama Temmy Lesanpura bertemu dengan Kasino, Nanu Mulyono, dan Rudy Badil, mahasiswa UI yang terkenal suka ngebanyol di depan teman-temannya. Temmy mengajak ketiga mahasiswa itu untuk mengisi salah satu sesi hiburan di radio Prambors. Acara bertajuk “Obrolan Santai di Warung Kopi” yang disiarkan setiap malam Jumat pukul 20.30 sampai 21.15 WIB itu terbukti menarik banyak penggemar.

Setahun kemudian, Dono, rekan mereka yang juga mahasiswa UI bergabung. Kemudian pada 1976, Indro, mahasiswa Universitas Pancasila, bergabung sebagai anggota yang termuda. Kelimanya kemudian dikenal sebagai punggawa acara Warkop Prambors yang populer di radio tersebut pada medio 1970-an.

Dari balik corong radio, para personel Warkop kemudian ditawari untuk tampil di panggung yang diadakan Radio Prambors. Kelompok lawak ini dikenal dengan lawakan yang cerdas khas mahasiswa. Dalam penampilannya, Warkop tidak sekadar membanyol, tapi juga melontarkan kritik sosial.

Misalnya, dalam acara Lomba Cipta Lagu di Balai Sidang Senayan tahun 1978, Warkop naik panggung sambil mengarak belasan anak kampung yang disebut anak singkong. Anak-anak singkong itu berusia sekitar 6 tahun. Mereka membawa poster yang menggambarkan kondisi sosial masyarakat.

Dalam perjalanan, Rudi mengundurkan diri dari grup ini. Berikutnya Nanu yang sejak Agustus 1980 tak muncul bersama Warkop Prambors karena sakit. Nanu meninggal pada 22 Maret 1983. Jadilah yang tersisa tinggal Dono, Kasino, dan Indro. Mereka bertiga meneruskan dengan nama Warkop DKI (Dono-Kasino-Indro).

Melegenda

Seiring waktu, nama grup lawak ini semakin populer. Mereka banyak mendapat banyak tawaran untuk manggung. Setelah sukses manggung, mereka membuat rekaman kaset lawak. Lawakan berkelas dengan selingan lagu-lagu jenaka menjadi ciri khas mereka.

Sukses membuat rekaman, mereka mendapat tawaran untuk masuk ke dunia film. Pada film pertama mereka yang berjudul Mana Tahan (1979), grup ini masih bernama Warkop Prambors, dan Nanu masih ikut bermain.

Film-film komedi Warkop diproduksi antara tahun 1979 sampai 1994. Film-film ini terbukti laris di pasaran dan sangat digemari masyarakat Indonesia. Saban hari Lebaran, saat pergantian tahun, maupun hari-hari libur lainnya, film-film Warkop hampir menjadi menu wajib televisi Indonesia.

Saat ini, anggota Warkop DKI yang masih ada tinggal Indro. Kasino meninggal pada 18 Desember 1997, sementara Dono meninggal pada 30 Desember 2001.

Untuk terus menghidupkan nama Warkop DKI, dibuatlah film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 (rilis 8 September 2016) dan Warkop DKI Reborn Part 2 (rencana rilis saat Idul Adha 1438 H atau awal September 2017 M). Kedua film tersebut dibintangi oleh Abimana Arya (Dono), Vino G Bastian (Kasino), dan Tora Sudiro (Indro).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

15 − two =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.