Tenongan, Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan di Banjarnegara

1937
Tradisi Tenongan
Warga Desa Jalatunda makan bersama dalam tradisi tenongan yang digelar untuk menyambut bulan suci Ramadhan. (Foto: Satelitpost)

1001indonesia.net – Ada beragam tradisi untuk menyambut bulan suci puasa di berbagai daerah. Masyarakat Desa Jalatunda misalnya, memiliki tradisi tenongan atau makan bersama di jalan desa.

Desa Jalatunda terletak di Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah. Seperti yang dilansir Tempo.co, tradisi tenongan sudah dilakukan masyarakat setempat secara turun-temurun sejak dulu.

Tradisi makan bersama ini merupakan wujud ungkapan rasa syukur sekaligus untuk memohon kedamaian pada Tuhan menjelang berakhirnya Bulan Rajab.

Tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga. Masing-masing warga akan membawa makanan di dalam tenong. Tenong terbuat dari anyaman bambu. Bentuknya seperti tampah, tetapi sisinya lebih tinggi dan kuat serta dapat ditutup.

Tradisi tenongan biasanya dimulai dengan kerja bakti oleh kaum laki-laki. Sementara para perempuan di desa itu membuat dan menyiapkan makanan di rumahnya masing-masing. Mereka kemudian membawanya ke lokasi acara.

Seusai kerja bakti, seluruh warga Desa Jalatunda berkumpul untuk doa bersama. Acara kemudian dilanjutkan makan bersama di jalan desa. Tidak ada ritual khusus. Hanya doa bersama sesepuh desa sebelum makan bersama dimulai.

Semua yang hadir makan makanan yang dibawa warga desa. Makanan itu dijajar di jalanan. Masyarakat bebas memilih makanan yang ada di lokasi tersebut.

Digelarnya tradisi tenongan ini merupakan pertanda bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan suci puasa. Untuk itu, warga desa memohon pada Yang Kuasa agar diberikan kekuatan dan kedamaian sebelum masuk bulan Ramadhan.

Baca juga: Potang Balimau, Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

six − two =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.