1001indonesia.net – Sohibul Hikayat merupakan pertunjukan tutur Betawi. Kisah-kisah yang dibawakan berasal dari Timur Tengah, antara lain bersumber pada cerita Seribu Satu Malam. Seni tutur ini merupakan perpaduan tradisi lisan betawi dan dakwah Islam
Pertunjukan tutur ini berkembang di Betawi daerah tengah atau Betawi kota, antara lain di Tanah Abang, Salemba, Kebon Sirih, Kemayoran, dan Mampang Prapatan. Juru hikayat yang terkenal pada masa lalu antara lain haji Ja’far dan Haji Ma’ruf. Kemudian ada Mohammad Zahid yang terkenal dengan sebutan ”wak Jait”.
Shohibul Hikayat berasal dari bahasa Arab, artinya yang empunya cerita. Pencerita Sohibul Hikayat disebut sebagai tukang cerita, juru cerita, atau juru hikayat. Mereka mahir dalam membawakan kisah.
Kisah yang dibawakan dalam bentuk prosa. Kesenian ini biasanya menjadi bagian perayaan keagamaan, seperti Maulid Nabi dan tahun baru Hijriah atau perayaan daur hidup, seperti kelahiran, sunatan, dan pernikahan.
Sohibul Hikayat dipentaskan dengan cara mendongengkan cerita-cerita yang umumnya kental dengan nilai religi dan digunakan sebagai sarana dakwah. Meski demikian, penceritaan dibuat semenarik mungkin dengan bumbu-bumbu humor untuk memacu antusias penonton.
Pada masa ini, keberadaan cerita lisan Sohibul Hikayat diambang kepunahan. Untuk mempertahankannya, sebagian besar karya lisan tersebut telah ditulis agar tetap bisa diakses oleh generasi mendatang.
Baca juga: Salawat Dulang, Kekayaan Sastra Lisan Islami dari Minangkabau