Pacu Jalur, Perlombaan Perahu Tradisional Masyarakat Riau

1040
Pacu Jalur
Perhelatan Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau. (Foto: Riau Pos)

1001indonesia.net – Pacu Jalur merupakan sebuah perlombaan mendayung kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Perahu yang digunakan terbuat dari kayu dengan panjang mencapai 25 hingga 40 meter.

Pacu Jalur digelar setahun sekali, biasanya dilakukan di Sungai Batang Kuantan. Sungai itu terletak di antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu dan Kecamatan Cerenti di hilir. Arena lomba pacu jalur bentuknya mengikuti aliran Sungai Batang Kuantan, dengan panjang lintasan sekitar 1 km yang ditandai dengan enam tiang pancang.

Pada abad ke-17, perahu atau jalur merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan. Jalur digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu. Selain itu, perahu ini dapat mengangkut sekitar 40-60 orang.

Baca juga: Jukung, Perahu Tradisonal Khas Orang Banjar

Seiring waktu, muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayung-nya, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri).

Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur. Perahu ini tidak lagi sekadar alat angkut, tetapi juga sebagai identitas sosial. Hanya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk-datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu.

Setelah berjalannya waktu, warga mulai melihat sisi lain yang membuat keberadaan jalur itu menjadi semakin menarik, yakni dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan jalur. Hingga saat ini dikenal, perlombaan yang telah dimulai sejak 1903 itu dengan nama Pacu Jalur.

Pada awalnya, Pacu Jalur diselenggarakan di kampung-kampung di sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar agama Islam.

Pada masa penjajahan Belanda acara Pacu Jalur sudah dijadikan kegiatan memperingati hari lahir Ratu Wihelmina (Ratu Belanda). Biasanya diadakan bulan November setiap tahunnya.

Setelah Indonesia merdeka, Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pacu Jalur diadakan sekitar bulan Agustus.

Perlombaan dayung dengan perahu tradisional ini biasanya diikuti oleh masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga pernah diikuti peserta dari negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Jalannya perlombaan

Perlombaan Pacu Jalur Taluk Kuantan memakai penilaian sistem gugur. Peserta yang kalah tidak boleh turut bermain kembali. Sedangkan para pemenangnya akan diadu kembali untuk mendapatkan pemenang utama.

Selain itu, perlombaan juga menggunakan sistem setengah kompetisi. Di mana setiap regu akan bermain beberapa kali, dan regu yang selalu menang hingga perlombaan terakhir akan menjadi juaranya.

Perlombaan meriah ini dimulai dengan membunyikan meriam sebanyak tiga kali. Pada dentuman pertama, jalur-jalur yang telah ditentukan urutannya akan berjejer di garis start dengan anggota setiap regu telah berada di dalam jalur.

Pada dentuman kedua, mereka akan berada dalam posisi siap (berjaga-jaga) untuk mengayuh dayung. Setelah wasit membunyikan meriam untuk yang ketiga kalinya, maka setiap regu akan bergegas mendayung melalui jalur lintasan yang telah ditentukan.

Ukuran dan kapasitas jalur serta jumlah peserta pacu dalam lomba ini tidak dipersoalkan. Ada anggapan bahwa penentu kemenangan sebuah jalur lebih banyak ditentukan dari kekuatan magis yang ada pada kayu yang dijadikan jalur dan kekuatan kesaktian sang pawang dalam “mengendalikan” jalur.

Kegiatan tahunan ini merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Bagi masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan kerja keras yang mereka lakukan untuk mencari penghidupan selama setahun. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini.

Baca juga: Perahu Sandeq, Perahu Layar Bercadik Kebanggaan Suku Mandar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two − 1 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.