1001indonesia.net – Beragam koleksi batik dari berbagai zaman disimpan di Museum Batik Danar Hadi, Solo. Di antara koleksinya bahkan ada yang sudah berusia lebih dari satu abad. Koleksi ditata sesuai dengan tahun pembuatan, asal batik, serta budaya yang memengaruhinya.
Koleksi batik di museum ini sangat beragam dan berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Ada Batik Pesisir, Batik Sumatra, Batik Djawa Hokokai, Batik Pengaruh India, Batik Keraton, Batik Pengaruh Keraton, Batik Sudagaran, Batik Petani, Batik Indonesia, Batik Danar Hadi, hingga batik kontemporer.
Museum ini didirikan oleh pasangan H. Santosa Doellah dan Danarsih Hadiprijono—dari nama inilah nama Danar Hadi berasal—dengan niat untuk melestarikan batik Nusantara. Berdiri pada 1967, Museum Batik Danar Hadi bisa menjadi sarana pembelajaran yang baik untuk mengenalkan kekayaan wastra Indonesia.
Terletak di Jalan Slamet Riyadi, jalan utama di Kota Solo, Jawa Tengah, Museum Batik Danarhadi mudah dijangkau. Dari bandar udara, pengunjung bisa menumpang Solo Batik Trans, yang lewat persis di depan museum. Kalau datang berombongan dan ingin mendapatkan pengalaman perjalanan yang unik, pengunjung bisa menyewa kereta uap wisata.
Museum batik berada satu kompleks dengan House of Danar Hadi. Harga tiket masuknya Rp 25 ribu per orang. Untuk rombongan pelajar harganya lebih murah, Rp 15 ribu per tiket. Di Kompleks Museum Batik Danar Hadi ini juga terdapat gerai batik, workshop batik, restoran, dan gedung pertemuan.
Dengan demikian, pengunjung bisa berwisata sejarah sekaligus berbelanja. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang batik, pengunjung bisa melihat ke bagian belakang museum. Di sana terdapat ratusan perajin yang sibuk bekerja membuat batik tulis dan cap. Sang pemilik museum memang seorang pengusaha batik yang sangat terkenal.