Mosehe Wonua, Ritual untuk Menyucikan Daerah Suku Tolaki

711
Ritual Mosehe Wonua
Plt Bupati Koltim (tengah) mengikuti acara peletakan adat dalam acara Mosehe Wonua di Lapangan Lalingato pada Kamis (8/4/2021). (Foto: Kolakatimurkab.go.id)

1001indonesia.net – Suku Tolaki dan Mekongga di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, memiliki ritual untuk menyucikan negeri agar terhindar dari bencana. Ritual yang sudah ada sejak abad ke-13 itu disebut Mosehe Wonua atau Penyucian Kampung.

Ritual Mosehe Wonua dilaksanakan apabila ada suatu peristiwa yang merugikan kehidupan manusia, misalnya bencana alam, gagal panen, timbulnya wabah penyakit, serta terjadinya konflik dan permusuhan yang menimbulkan kekacauan.

Mosehe berarti melakukan sesuatu yang suci. Mosehe Wonua telah menjadi sebuah ritual yang diadakan secara rutin sebagai sarana untuk menyucikan negeri agar terhindar dari hal-hal yang merugikan masyarakat.

Di masa silam, ritual ini dilakukan saat terjadi peperangan antarkerajaan. Untuk menyucikan kembali wilayah kerajaan dari ketidakselarasan dan rasa dendam akibat peperangan, raja Kerajaan Mekongga melakukan upacara Mosehe Wonua.

Tradisi ini terus dipertahankan oleh suku Tolaki dan Mekongga turun-temurun. Hingga saat ini, ritual penyucian negeri tersebut masih digelar.

Jalannya ritual

Pelaksanaan ritual yang dipimpin oleh seorang tokoh adat atau tetua kampung. Acara diawali dengan Tari Lulo Sangia. Lalu dilanjutkan dengan permohonan izin oleh Tolea kepada pemerintah daerah dan Raja Mekongga (Mombesara) serta memanjatkan doa kepada Sang Pencipta.

Setelah itu, dilakukan penyembelihan kerbau putih. Prosesi ini diakhiri dengan pertunjukan tari-tarian daerah. Daging kerbau putih dibagikan kepada masyarakat.

Baca juga: Upacara Belian, Ritual Tolak Bala Suku Petalangan Riau

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

five + twelve =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.