1001indonesia.net – Candi Karangnongko ditemukan pada 1970-an. Dilihat dari posisi candi dengan permukaan tanah di sekitarnya, candi ini terkubur kurang lebih 1 meter di bawah permukaan tanah.
Berada di tengah persawahan, tampakan bangunan purbakala ini hanya tinggal sebagian dari bagian dasarnya saja. Candi ini diidentifikasi sebagai candi Hindu karena ditemukan lingga pada bagian candi induk. Juga ditemukan reruntuhan batuan penyusun candi perwara.
Bangunan candi menghadap ke barat. Material bangunan menggunakan batu andesit. Denahnya berukuran kurang lebih 9 m x 9 m, dengan tinggi kurang lebih 0,5 meter. Situs Candi Karangnongko diduga berlatar belakang Hindu dan dibangun pada abad ke-8-9 Masehi.
Di sekitar halaman candi masih terlihat sebaran batu bata yang mungkin menjadi bagian bangunan candi. Di halaman candi terdapat fragmen arca bagian perut ke bawah dalam posisi duduk bersila dengan telapak tangan di atas lutut.
Tidak jauh dari candi ini, terdapat sumber mata air yang oleh penduduk setempat disebut dengan Sumur Bandung. Pada dasar mata air ini terdapat susunan-susunan batu yang menjadi fondasi kolam di masa silam.
Candi yang terletak di Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, ini juga berada tidak jauh dari sungai. Sungai ini diidentifikasi sebagai sumber mata air penduduk kala itu.
Saat ini, kondisi candi cukup terawat dengan adanya seorang petugas pembersih yang membersihkan dan memelihara taman di sekitar candi. Namun, usaha untuk ekskavasi tubuh candi lainnya belum juga dilakukan sehingga masih banyak rahasia masa lalu yang diduga terkubur disana.
Sekitar dua kilometer dari bangunan kuno ini, terdapat Candi Merak. Tidak hanya itu, berbagai peninggalan dari sekitar abad ke-8-9 Masehi, banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Karangnongko ini.
Baca juga: Candi Merak, Peninggalan Mataram Hindu di Kabupaten Klaten
