Gendang Siantan, Alat Musik Tradisional dari Anambas

1020
Gendang Siantan
Pertunjukan Gendang Siantan (Foto: Ignnews.id)

1001indonesia.net – Gendang Siantan adalah musik tradisional yang berasal dari Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Diperkirakan kesenian musik ini telah ada sejak abad ke-13 Masehi.

Kesenian ini berkembang dengan menerima pengaruh dari berbagai budaya, seperti Melayu Deli, Dayak, Bugis, India, hingga Eropa. Pola pukul gendangnya menjadi mirip gendang India, juga ada penambahan alat musik gong serta biola.

Seperangkat Gendang Siantan terdiri dari dua buah gendang panjang bermuka dua, biola, dan gong. Biasanya, alat musik ini dimainkan untuk mengiringi nyanyian yang berisi pantun, cerita, nasihat, dan imbauan yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.

Pada zaman dahulu, seperangkat alat musik ini dimainkan untuk menyambut tamu kehormatan. Seiring perkembangan, seni musik ini juga dimainkan pada acara-acara lain, seperti pada upacara Cecah Inai.

Upacara Cecah Inai adalah rangkaian upacara pernikahan yang dilaksanakan sebelum akad nikah. Dalam acara ini, Gendang Siantan dibawakan untuk mengiringi Tari Cecah Inai.

Tari Cecah Inai menggunakan gerakan-gerakan silat. Penarinya bergerak dengan gemulai sambil membawa piring yang berisi inai (daun yang dihaluskan untuk mewarnai tangan dan kuku calon mempelai).

Gendang Siantan dan Tari Cecah Inai dalam upacara Cecah Inai berfungsi sebagai tolak bala. Tujuannya agar roh-roh atau pengaruh jahat tidak mengganggu pelaksanaan acara pernikahan yang dilaksanakan esok harinnya.

Setelah upacara Cecah Inai selesai, Gendang Siantan terus dimainkan hingga menjelang fajar, untuk menghibur orang-orang dapur yang mempersiapkan acara untuk esok hari.

Pada masa sekarang, pertunjukan musik dari Siantan ini semakin jarang ditemukan. Seni musik tradisional ini semakin kalah bersaing dengan kesenian musik modern. Selain itu, kurang adanya regenerasi pemain juga menjadi penyebab terpinggirkannya kesenian ini.

Pada 2014, Gendang Siantan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kepulauan Riau. 

Baca juga: Gendang Beleq, Musik Tradisional Masyarakat Sasak di Lombok

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

five + eight =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.