1001indonesia.net – Pampang merupakan desa adat suku Dayak yang terletak di di pinggir Kota Samarinda, tepatnya 23 kilometer dari Pusat Kota Samarinda. Keberadaannya sangat dekat dari Bandara APT Pranoto Samarinda sehingga mudah dijangkau.
Desa Pampang diresmikan sebagai desa budaya dengan tujuan untuk melestarikan tradisi dan budaya Suku Dayak Kenyah yang ada Samarinda setelah budaya berpindah ladang yang mereka mulai sejak dari Apokayan Kabupaten Malinau terhenti di desa Pampang. Di kampung ini, Anda bisa menemui orang dayak dengan ciri khas telinga panjang.
Baca: Telinga’ Aruu’, Tradisi Memanjangkan Telinga Suku Dayak Kayaan
Setiap tamu yang berkunjung akan menjalani upacara penjemputan yang disebut lemewa. Upacara yang dipimpin seorang tokoh adat ini diselenggarakan sebelum tamu memasuki rumah adat. Ritual ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberi kesejukan dan kesehatan serta sebagai doa keselamatan bagi tamu.
Di lamin, pengunjung disuguhi aneka tarian tradisional. Di antaranya tarian bangen tawai, hudoq, ajay piling, nyalama sakai, kencet punan lettu hingga kanjet anyam tali. Tak hanya sekadar pertunjukan, setiap tarian memiliki makna tersendiri.
Selain tarian dan musik, tak jarang warga lokal menggelar ritual tradisi tanda adat dan pemberian nama gelar kehormatan kepada tamu yang dihormati.
Tak hanya atraksi budaya, desa ini juga memiliki pemandangan alam sekitar yang indah, di antaranya adalah Sungai Pampang. Seperti yang dilansir Detik.com, Sungai Pampang memiliki 3 air terjun, banyak mata air, serta kolam alam yang cukup besar. Sungai ini diapit oleh tebing. Kita juga masih bisa menjumpai pohon berakar banir yang cukup besar di kawasan ini.
Hutan yang mengapit sungai masih alami dan membentuk kanopi yang membuat cahaya matahari tidak sampai ke dasar hutan. Pengunjung akan mendengar bunyi berbagai jenis hewan di hutan ini.