1001indonesia.net – Desa Adat Bubohu ditetapkan sebagai Desa Wisata Religi oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Tak hanya memiliki keunikan adat dan budaya, keindahan alam di desa ini juga memukau.
Desa Bubohu terletak di pesisir Teluk Tomini. Secara administratif, desa ini menjadi bagian dari Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Batudaa Pantai berbatasan langsung dengan Kota Gorontalo.
Desa adat yang berjarak sekitar 35 kilometer dari Bandara Jalaludin dan 10 kilometer dari Kota Gorontalo ini banyak dikunjungi wisatawan. Sejuknya udara serta jajaran pondok kecil beratap daun rumbia (wambohe) yang menjadi ciri khas desa ini sangat sayang untuk dilewatkan bagi siapa saja yang mengunjungi Kota Gorontalo.
Desa Adat Bubohu dirintis oleh Yosep Tahir Ma’ruf. Pria yang akrab disapa Yotama itu mengubah desa yang dulunya gersang menjadi indah dan asri. Yotama juga memadukan agama, budaya, dan lingkungan dalam mengembangkan desa adat ini.
Di lokasi Desa Adat Bubohu juga terdapat pesantren alam. Tempat bagi warga sekitar, terutama generasi muda, menimba ilmu agama. Berpadunya nilai agama, budaya, dan lingkungan pada desa adat ini membuat Pemerintah Provinsi Gorontalo menetapkannya sebagai Desa Wisata Religi.
Desa Adat Bubohu juga merupakan tempat belajar untuk mengenal sejarah Kerajaan Gorontalo. Informasi mengenai sejarah Gorontalo tersimpan di Maa Taduwolo. Di antara sumber sejarah tersebut adalah kumpulan fosil kayu di depan pintu masuk desa wisata yang berbaris rapi di atas permukaan tanah.
Yotama juga turut membangun Masjid Walima Emas. Masjid dengan kubah berwarna emas itu terletak di puncak Desa Bongo, tak jauh dari lokasi desa adat.
Baca juga: Kampung Adat Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat
