1001indonesia.net – Candi Wringinlawang terletak di Dukuh Wringinlawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, tepatnya 11 km dari Mojokerto ke arah Jombang. Dahulu, candi ini diapit oleh dua pohon beringin yang besar sehingga candi ini dinamakan Wringinlawang. Dalam bahasa Jawa, wringin berarti beringin, lawang berarti pintu.
Tidak banyak yang diketahui tentang masa pembangunan maupun fungsi candi ini. Dalam tulisan Raffles, History of Java (1815), bangunan kuno ini disebut dengan nama Gapura Jati Pasar. Sebutan itu kemungkinan berkaitan dengan nama desa tempat candi itu berada. Dalam tulisan Knebel tahun 1907, bangunan ini disebut sebagai Gapura Wringinlawang.
Wringinlawang merupakan candi bentar, yaitu gapura tanpa penghubung di bagian atas. Candi bentar biasanya berfungsi sebagai gerbang terluar dari suatu kompleks bangunan. Menilik bentuknya, Candi Wringinlawang diduga merupakan salah satu dari tujuh pintu gerbang menuju salah satu kompleks ibu kota Majapahit.
Candi Wringinlawang telah mengalami pemugaran yang dilaksanakan sejak tahun 1991 sampai dengan tahun 1995. Keseluruhan bangunan yang menghadap timur-barat ini terbuat dari bata merah, material umum digunakan pada candi-candi masa Majapahit.
Fondasi gapura berbentuk segi empat dengan ukuran 13 x 11,50 m. Sebelum dipugar belahan selatan gapura masih utuh, berdiri tegak dengan ketinggian 15,50 m. Sementara belahan utara hanya tersisa 9 meter.
Di sisi kiri dan kanan tangga naik menuju celah di antara kedua belahan gapura terdapat dinding penghalang setinggi sekitar 2 m. Celah di antara kedua belahan gapura cukup lebar.
Tidak tampak ukiran atau relief di dinding candi. Bagian atas candi berbentuk piramida bersusun dengan puncak persegi. Bentuk atap maupun hiasan pola piramida terbalik pada atap candi mirip dengan yang terdapat di Candi Bajangratu.