1001indonesia.net – Berada di lembah pegunungan nan dingin Kota Wisata Batu, Candi Songgoriti menjadi salah satu peninggalan sejarah penting di wilayah Malang.
Ukurannya relatif kecil karena bangunan yang tampak sebenarnya merupakan bagian puncak dari candi, sedangkan badannya masih terbenam dalam tanah. Bagian puncak itu pun tidak utuh. Arca-arca yang menjadi penghias batu candi di bagian tengah juga hanya tinggal kaki dan badan, tak tampak kepala arcanya.
Candi ini diperkirakan berdiri sekitar abad ke-9-10 Masehi. Ada legenda yang mengisahkan pembangunan candi Songgoriti bermula dari keinginan Mpu Sindok untuk membangun tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan di area pegunungan yang dekat dengan mata air.
Keinginan Mpu Sindok kemudian diwujudkan oleh Mpu Supo. Atas titah raja, Mpu Supo membangun sebuah candi di lokasi yang kini dikenal sebagai kawasan wisata Songgoriti.
Yang unik, di dekat bangunan candi ini, terdapat tiga mata air dengan suhu yang berbeda. Masing-masing merupakan sumber air panas, sumber air dingin, dan air belerang. Jarak antar-mata air tersebut tak begitu jauh.
Zaman dahulu, mendirikan bangunan di tempat sumber air yang dianggap keramat merupakan suatu kebiasaan karena air disamakan dengan konsep amerta yaitu air yang dapat memberikan semangat hidup.
Keberadaan mata air panas tidak terlepas dari letak Kota Batu yang berada di antara dua gunung api, yaitu Gunung Anjasmoro-Welirang dan Gunung Kawi. Sumber mata air panas sering berasosiasi dan ditemukan berdekatan dengan gunung api.
Kini, Candi Songgoriti menjadi salah satu destinasi wisata sejarah menarik di Kota Batu, Malang. Lokasinya berada di lingkungan Pemandian Air Panas Alami dan berdekatan dengan Pasar Wisata Songgoriti.
Baca juga: Candi Kidal, Bangunan Suci Peninggalan Kerajaan Singasari di Malang
