Candi Kedulan, Ditemukan Secara Tak Sengaja oleh Penambang Pasir

1001
Candi Kedulan
Para pekerja sedang melakukan pemugaran Candi Kedulan di Sleman. (Foto: Sartono/genpi.co)

1001indonesia.net – Candi Kedulan terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari. Saat ditemukan, kondisinya berupa reruntuhan dan tertimbun tanah yang berasal dari lahar Gunung Merapi.

Bangunan induk Candi Kedulan ditemukan pada 24 November 1993 secara tidak sengaja oleh penambang pasir di tanah bengkok Desa Tirtomartani. Tanah bengkok merupakan istilah untuk tanah milik desa yang diperbolehkan untuk didayagunakan dan diambil hasilnya oleh kepala desa selama masa jabatannya.

Setelah penemuan tersebut, penambangan pasir dihentikan. Kemudian dilakukan penggalian secara bertahap. Hasil penggalian mendapatkan bangunan candi yang sudah roboh, batu-batunya terserak karena diterjang lahar Gunung Merapi.

Material yang menimbun bangunan suci ini terdiri atas 13 lapis jenis lahar. Sebab itu, diperkirakan material yang mengubur candi tersebut berasal dari 13 kali letusan Gunung Merapi. Bagian dasar candi berada pada kedalaman enam sampai tujuh meter di bawah permukaan tanah.

Selain lokasinya yang berdekatan dengan Candi Sambisari, Candi Kedulan juga memiliki kesamaan arsitektur dengan candi tersebut. Meski demikian, dari segi seni hiasannya, justru mendekati hiasan Candi Ijo dan Candi Barong.

Baik Candi Sambisari maupun Candi Kedulan sama-sama ditemukan dalam keadaan terkubur 6-7 meter di bawah permukaan tanah. Keduanya juga sama-sama memiliki 3 candi pewara di depan bangunan utama.

Bedanya, jika Candi Sambisari menghadap ke barat, Candi Kedulan menghadap ke timur. Candi Sambisari hanya memiliki pipi tangga pada candi utama saja, sedangkan pada Candi Kedulan juga terdapat pipi tangga pada candi perwara.

Hiasan pipi tangga pada kedua candi sama-sama berbentuk ular, yang membedakannya adalah di dalam mulut ular pada Candi Sambisari terukir sesosok hewan yang menyerupai barongsai, sedangkan pada Candi Kedulan terukir sesosok burung.

Baca juga: Candi Sambisari, Wisata Budaya di Kabupaten Sleman

Yang unik dari Candi Kedulan adalah relief Kala yang dimilikinya. Di Jawa Tengah, umumnya relief Kala tidak punya rahang bawah seperti di Jawa Timur. Namun, relief Kala Candi Kedulan yang terletak di Jawa Tengah ternyata mempunyai rahang bawah. Sebab itu, diperkirakan bangunan ini dibangun pada akhir periode kerajaan Hindu Jawa Tengah yang bergeser ke Jawa Timur.

Di area Candi Kedulan ditemukan 3 prasasti. Berdasarkan kajian terhadap tiga prasasti yang ditemukan, candi ini bernama asli Parahyangan Tigaharyyan. Nama Kedulan diambil dari nama dusun tempat candi tersebut ditemukan. Candi ini dibangun pada abad ke-9, semasa dengan pembangunan Candi Sambisari.

Pemugaran tahap pertama candi Hindu ini baru selesai November 2018 lalu. Selesainya masa pemugaran tersebut ditandai dengan dipasangnya Batu Kemuncak di atap candi utama.

Proses pemugaran candi sudah berjalan sejak ditemukannya bangunan ini pada 1993. Proses ini sempat berhenti tahun 2006-2011 karena gempa. Direncanakan, pemugaran candi akan berjalan hingga 2021 nanti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

15 − twelve =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.