1001indonesia.net – Bali Democracy Forum adalah sebuah forum internasional tahunan yang digagas Indonesia untuk mempromosikan dan mendorong pengembangan demokrasi di kawasan Asia Pasifik.
Forum yang dilangsungkan di pulau Bali ini bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan kerja sama regional dan internasional bagi perdamaian dan demokrasi melalui dialog dan berbagi pengalaman di antara negara-negara peserta.
Bali Democracy Forum pertama kali dilaksanakan pada 10–11 Desember 2008. Forum itu dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara khususnya delegasi dari negara-negara kawasan Asia. Forum ini juga mengundang negara-negara di luar kawasan Asia sebagai peninjau.
Nilai demokrasi menjadi salah satu nilai utama yang diusung bangsa Indonesia pascatumbangnya Orde Baru. Setelah Reformasi, pemerintah tak hanya menjadikan nilai demokrasi sebagai nilai bangsa, tetapi juga sebagai bagian dari kebijakan luar negeri Indonesia.
Sementara itu, pemerintah Indonesia melihat bahwa negara-negara Asia membutuhkan sebuah kerja sama untuk menghadapi tantangan abad XXI. Kerja sama yang selama ini ada hanya fokus pada bidang ekonomi. Tentu saja, negara-negara Asia perlu untuk lebih mengembangkan kerja sama ekonominya, tetapi kerja sama di bidang politik dan keamanan diperlukan juga. Keduanya diperlukan secara seimbang.
Nilai demokrasi belakangan juga menjadi isu penting di Asia seiring berkembangnya kesadaran akan kebebasan politik. Namun, tidak semua negara Asia bisa dengan mudah mengadopsi nilai demokrasi, khususnya negara-negara yang menganut sistem autokrasi dan baru memulai belajar nilai demokrasi.
Hal itulah yang mendorong pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyelenggarakan Bali Democracy Forum pada 2008, sebuah forum antar-pemerintah yang terbuka bagi semua negara Asia Pasifik untuk mempromosikan dan mendorong pengembangan demokrasi di kawasan Asia.
Bali Democracy Forum merupakan forum internasional pertama yang membahas demokrasi di kawasan Asia dan bisa menjadi momentum sejarah karena demokrasi sebelumnya masih menjadi isu sensitif bagi negara-negara di kawasan Asia.
Bali Democracy Forum didesain untuk menjadi pertemuan tahunan antar-pemerintah. Dihadiri oleh pejabat setingkat menteri dari negara-negara peserta dan juga tokoh-tokoh penting. Forum ini bersifat terbuka.
Bali Democracy Forum bukanlah forum negara-negara demokrasi, melainkan suatu forum untuk membicarakan isu-isu mengenai demokrasi, maka pesertanya tidak terbatas hanya pada negara-negara demokrasi saja. Negara-negara yang belum menganut sistem demokrasi dan berkeinginan untuk menjadi lebih demokratis pun dapat berpartisipasi dalam forum ini.
Selain negara-negara peserta, forum ini juga dihadiri oleh negara-negara peninjau. Negara-negara peninjau ini terdiri atas negara-negara yang sistem demokrasinya sudah dianggap berhasil, di antaranya adalah Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Italia, Kanada, dan lain-lain.
Kontribusi
Penyelenggaraan Bali Democracy Forum memberikan beberapa kontribusi nyata. Pertama, sebagai forum internasional pertama yang membahas demokrasi di kawasan Asia Pasifik, Bali Democracy Forum dinilai berhasil dalam mempromosikan dan mengembangkan demokrasi di kawasan Asia. Hal tersebut tampak dari meningkatnya jumlah partisipasi negara peserta dalam beberapa kali penyelenggaraan Bali Democracy Forum.
Di dalam Bali Democracy Forum, para negara peserta yang hadir memiliki kesempatan untuk menyampaikan pengalaman maupun pemikiran masing-masing mengenai demokrasi di negaranya. Penerapan demokrasi di setiap negara berbeda-beda, berdasarkan karakter dan nilai, serta latar belakang politik, ekonomi, dan sosial masing-masing negara. Para delegasi negara diberikan ruang untuk saling bertukar pikiran.
Dengan demikian, setiap negara berkesempatan belajar dari pengalaman negara lain sekaligus juga membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi negara lain dengan berbagi pengalaman dan praktik-praktik terbaiknya dalam memajukan sistem demokrasi di negaranya.
Forum Bali Democracy Forum berperan aktif dalam mempererat kerja sama regional. Dengan dialog dan ajang pertukaran pikiran di antara negara-negara peserta, masing-masing negara akan lebih memahami nilai-nilai dan kebijakan negara lain.
Hal ini akan semakin mempererat hubungan antarnegara peserta sehingga terwujud sebuah ikatan bersama. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong terciptanya kerja sama regional untuk mewujudkan stabilitas dan perdamaian. Hal ini juga akan mendorong bentuk kerja sama di bidang lain, seperti bidang ekonomi, sosial-budaya, dan bidang-bidang lainnya.
Hadirnya negara maju sebagai peninjau juga akan memberi manfaat bagi negara-negara peserta. Diharapkan negara-negara maju yang pembangunan di bidang politiknya sudah selaras dengan pembangunan ekonominya dapat menjadi model pembelajaran dan dapat memberikan masukan pada negara-negara peserta.
Bali Democracy Forum mempunyai peran besar dalam mencanangkan agenda-agenda sebagai upaya mempromosikan demokrasi lewat berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, dan penelitian mengenai demokrasi, serta misi bersama dalam berbagai bidang demi kepentingan negara peserta.
Untuk hal ini, pemerintah Indonesia mendirikan Institute for Peace and Democracy yang bertanggung jawab atas agenda-agenda tersebut. Diharapkan institut ini menjadi sumber informasi dan pembelajaran bagi negara-negara peserta melalui jaringan para ahli dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan demokrasi dan pembangunan politik.