Mangokkal Holi, Upacara Penghormatan terhadap Leluhur Suku Batak

4432
Mangokkal holi
Foto: sportourism.id

1001indonesia.net – Penghormatan terhadap leluhur merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam budaya asli Nusantara. Masing-masing suku di Nusantara memiliki tradisi penghormatannya sendiri, tak terkecuali masyarakat Batak yang memiliki tradisi mangokkal holi.

Mangokkal holi  yang berarti menggali dan memindahkan tulang belulang leluhur merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Batak. Tulang belulang yang telah dikumpulkan secara hati-hati lalu ditempatkan di dalam peti dan disimpan dalam sebuah bangunan tugu peringatan yang telah dibangun. Dalam tugu peringatan tersebut, tulang-belulang para leluhur marga yang mengadakan mangokal holi tersebut disatukan.

Semua etnis Batak melaksanakan tradisi Mangokkal Holi, meski nama dari tradisi ini berbeda-beda tiap etnis. Etnis Toba dan Simalungun menyebutnya Mangokkal Holi. Etnis Karo menyebutnya Nampakken Tulan. Sedangkan etnis Pakpak mengenalnya sebagai tradisi Mengkurak Tulan.

Meski namanya berlainan, tetapi inti dan tujuan dari tradisi ini sama, yaitu sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur, dan untuk mempertahankan silsilah garis keturunan marga. Lewat mangokal holi, orang Batak Toba juga berharap mendapat limpahan berkat, berupa banyak keturunan, panjang umur, dan kekayaan.

Orang Batak percaya, kematian bukanlah akhir dari segalanya. Kematian merupakan satu tahapan untuk menuju kesempurnaan. Mangokal holi merupakan salah satu sarana agar para leluhur mencapai kesempurnaan itu.

Tradisi ini membutuhkan biaya besar. Keluarga yang mengadakannya terlebih dulu harus membangun tugu peringatan yang nantinya digunakan sebagai tempat menyimpan tulang leluhur.

Prosesi menggali tulang belulang hingga menyimpannya ke dalam tugu bisa memakan waktu hingga beberapa hari. Belum lagi segala perlengkapan upacara yang harus dipersiapkan beserta jamuan terhadap keluarga besar dan tetangga kampung.

Meski makan biaya dan waktu, tradisi ini masih lestari sampai sekarang. Selama proses ritual yang melibatkan berbagai pihak dan berlangsung berhari-hari tersebut, hubungan kekerabatan, dari yang paling tua sampai yang paling muda, akan terjalin erat.

Oleh sebab itu, sudah menjadi tradisi bagi orang Batak, mereka yang telah mapan secara ekonomi akan menyisihkan uang untuk membangun kuburan bagi orang tua serta tugu buat para leluhur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

five × one =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.