Gua Maria Tritis, Tempat Penziarahan Umat Katolik di Gunungkidul

1843
Gua Maria Tritis, Tempat Penziarahan Umat Katolik di Gunungkidul

1001indonesia.net – Selain kaya akan wisata pantai, Gunungkidul juga memiliki beberapa tempat wisata rohani. Salah satunya adalah Gua Maria Tritis. Lokasinya terletak 50 km arah selatan Yogyakarta, dekat Pantai Baron. Dari Yogyakarta dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 1,5 jam.

Awalnya, tempat ini bernama Gua Tritis Singkil. Lokasinya berada di Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Sebelum tahun 1974, tempat ini jarang dijamah. Tempatnya sepi, jauh dari aktivitas warga. Dengan kondisi wilayah seperti itu, tempat ini sering dimanfaatkan sebagian warga untuk bertapa dan bersemedi.

Kini, keberadaannya berubah total. Setiap bulan Mei dan Oktober—dalam tradisi Katolik merupakan bulan Maria—Gua Maria Tritis ramai dikunjungi umat Katolik dari berbagai daerah di Indonesia.

Romo Zhanweh, SJ yang merintis tempat ini sebagai tempat ziarah dan berdoa umat Katolik. Peresmiannya ditandai dengan peletakan patung Bunda Maria di tengah gua. Pada 1978, dibangun jalan salib dengan diaroma kisah sengsara Yesus.

Gua Maria Tritis pertama kali dikenal umat Katolik sekitar tahun 1974 berdasarkan temuan seorang siswa SD Sanjaya Giring. Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada pastor Paroki Wonosari, Hardjo Sudarmo, SJ.

Gua alam tersebut kemudian mendapat pemberkatan dari Uskup Agung Kardinal Garmojuwono, SJ. Sejak diberkati, Gua Maria Tritis banyak dikunjungi umat Katolik dari berbagai penjuru Nusantara.

Nama Tritis diambil dari bunyi tetesan (tumaritis) air stalaktit dan stalagmit di dalam gua ini. Air ini menjadi berkat tersendiri bagi warga sekitar gua yang kering. Selain digunakan sebagai air minum, tetesan air ini biasanya dibawa pulang para peziarah. Sebagian orang meyakini air tersebut dapat menyembuhkan penyakit.

Peziarah ada yang datang sendiri maupun rombongan, termasuk dari mancanegara. Puncak kunjungan terjadi pada bulan Maria dan liburan sekolah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

one × 2 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.