Kampung Jodipan yang Semarak dengan Beragam Warna

4912
Kampung Jodipan
Warna-warni telah mengubah Kampung Jodipan di Kota Malang Jawa Timur menjadi tujuan wisata. (Foto: rri.co.id)

1001indonesia.net – Warna-warni telah menjadikan Kampung Jodipan di Kota Malang Jawa Timur sebagai kampung wisata alternatif. Padahal sebelumnya, kampung yang berada di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas tersebut termasuk dalam kategori perkampungan kumuh.

Jika dilihat dari jembatan Jalan Gatot Subroto, kontur kampung yang berundak-undak membuat daerah itu layaknya permata berkilauan di tengah sesaknya pemukiman di Malang. Warga setempat banyak yang tak menyangka, kampung yang tadinya kumuh menjadi elok dipandang.

Kampung warna-warni ini terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, tepatnya di sebelah selatan Stasiun Kotabaru Malang. Lokasinya berada di RT 06, 07, dan 09 di RW 02 Kelurahan Jodipan atau yang lebih dikenal sebagai kampung Juanda.

Keunikan kampung warna-warni mengundang banyak wisatawan untuk berkunjung, bahkan ada yang dari mancanegara. Kampung ini menjadi objek wisata alternatif karena menghadirkan spot-spot yang menarik bagi siapa saja yang gemar berfoto.

Fenomena kampung warna-warni ini tidak lepas dari usaha sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam kelompok GuysPro (Guys of Public Relations).

Awalnya, kelompok yang dipimpin oleh Nabila Firdausiyah ini hanya berniat mengajak warga peduli kebersihan dan mengubah kesan kusam kampung. Nabila Firdausiyah prihatin dengan perilaku warga yang sering membuang sampah ke sungai.

Kelompok GuysPro kemudian menawarkan gagasan kepada warga kampung untuk membuat kampung warna-warni. Inspirasinya datang dari rumah kotak-kotak warna-warni di Desa Favela, Rio de Janeiro, Brasil. Kampung Jodipan dipilih karena memiliki lanskap yang bagus jika dilihat dari jembatan Jalan Gatot Subroto. Gagasan ini langsung disetujui.

Kampung Jodipan merupakan contoh bagaimana kampung berhasil keluar dari kekumuhan walau untuk itu semua warga bersedia menanggalkan kekukumuhan kampung dengan merelakan rumah mereka dicat warna-warni serta digambari mural sedemikian rupa.

Kelompok GuysPro melibatkan 30 tukang cat untuk mewarnai sekitar 107 rumah warga. Proses ini mendapat dukungan dari warga dan tentara, juga ada produsen cat yang membantu. Komunitas mural dan seniman juga dilibatkan untuk melukis dinding rumah.

Foto: nnoart.com
Foto: nnoart.com

Hasilnya sungguh menakjubkan. Rumah-rumah yang tadinya kusam menjadi indah dengan warna dan gambar yang semarak. Kesadaran warga kampung akan kebersihan dan keindahan pun terbentuk. Dan, di luar dugaan, kampung Jodipan menjadi tujuan wisata baru di Kota Malang.

Sebenarnya, masalah sanitasi yang menjadi awal adanya ide kreatif untuk mengecat rumah-rumah warga ini belum teratasi pada mulanya. Meski rumah-rumah warga sudah berwarna-warni, tak semua rumah warga memiliki toilet dan perilaku membuang sampah ke sungai masih ada. Justru kunjungan wisatawan yang mengubah perilaku warga.

Saat ini, terdapat toilet umum yang digunakan warga secara bergantian. Warga juga tidak lagi membuang sampah ke sungai. Mereka sadar kampung mereka menjadi pusat perhatian. Mereka malu jika masih memiliki kebiasaan lama yang tidak peduli pada lingkungan. Mereka kemudian mengubah perilaku. Menjaga kebersihan dan keindahan kampung menjadi kebiasaan baru.

Sampah para warga dikumpulkan di satu penampungan. Sampah-sampah tersebut kemudian diambil petugas kebersihan setiap hari. Biaya untuk mengelola sampah diambil dari tiket masuk pengunjung.

Selain mendapatkan pemasukan untuk kas kampung dari kunjungan wisatawan, ekonomi warga pun beranjak naik. Banyak warga mengubah rumahnya untuk dijadikan tempat menjual makanan dan minuman juga cendera mata.

Kampung Jodipan bisa menjadi contoh bagi banyak kampung kumuh lain untuk berbenah diri. Kampung di bantaran sungai Brantas ini telah membuktikan bagaimana sebuah pemukiman kumuh menjadi kampung yang bersih dan bahkan menjadi tujuan wisata sehingga dapat mengangkat derajat ekonomi warganya.

Sumber

  • Bahana Patria Gupta, “Indahnya Kampung Jodipan,” Kompas, Minggu 5 Februari 2017.
  • http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/10/161016_majalah_kampung_warna_ warni_malang
  • http://www.nnoart.com/2016/12/kampung-warna-warni-jodipan-malang-wisata-keren-baru.html

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

three + 15 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.