Pustaha Lak-lak, Jejak Tradisi Tulis Kuno di Sumatra Utara

916
Aksara Batak, Aksara Nusantara yang Terancam Punah
Pustaha atau naskah Batak kuno ditulis dengan aksara Batak oleh para datu. (Foto: wikimedia)

1001indonesia.net – Tradisi tulis di Nusantara sudah berusia ratusan atau bahkan ribuan tahun. Tak terkecuali di Sumatra Utara. Jejaknya bisa kita lihat pada pustaha lak-lak.

Pustaha lak-lak adalah pustaka kuno masyarakat suku Batak yang terbuat dari kulit kayu. Istilah pustaha lak-lak berasal dari kata pustaha yang berarti pustaka atau buku, dan lak-lak berarti kulit kayu.

Selain kulit kayu, masyarakat Batak kuno juga menggunakan bambu serta tulang dan tanduk kerbau sebagai media tulis.

Pustaha lak-lak menggunakan aksara Batak. Secara umum, aksara Batak memiliki 5 varian bentuk, tergantung dari bahasa dan wilayahnya, yaitu Angkola-Mandailing, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Toba.

Namun, karena kelima wilayah Batak tersebut memiliki induk yang sama sehingga terjadi kesinambungan budaya dan bahasa, tidak ada garis pemisah yang jelas antara kelima varian aksara tersebut.

Baca juga: Aksara Batak, Aksara Asli Nusantara yang Terancam Punah

Bentuk pustaha lak-lak seperti akordeon yang dituliskan di kulit kayu, bambu, dan tulang atau tanduk kerbau. Isinya merefleksikan gambaran peradaban suku Batak dengan nilai-nilai dan pengetahuan lokalnya.

Umumnya pustaha lak-lak berisi tentang ilmu-ilmu perdukunan (hadatuon), ilmu pengobatan, ilmu nujum/perbintangan, dan lain-lain. Sebagian besar naskah yang tersisa berisi ilmu perdukunan. Ilmu ini hanya ditulis oleh para dukun (datu) karena hanya merekalah yang pandai dan berhak menulis bahasan ini.

Meski demikian, tidak semua naskah Batak kuno ditulis oleh para datu. Orang biasa juga menggunakan aksara Batak, baik untuk tujuan surat-menyurat (termasuk surat ancaman) maupun untuk menulis ratapan atas penderitaan yang sedang dialaminya.

Baca juga: Perempuan dan Keaksaraan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 + 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.