1001indonesia.net – Salah satu tradisi yang dimiliki para petani Aceh adalah khanduri blang atau kenduri sawah. Tradisi tersebut merupakan acara syukuran disertai doa dan makan bersama yang dilaksanakan oleh para petani ketika musim tanam mulai.
Tradisi ini sudah sejak dulu, dilakukan para petani Aceh secara turun-temurun. Tujuannya untuk mengharapkan berkah agar proses dari masa tanam hingga panen berjalan lancar, padi dijauhkan dari hama sehingga dapat memperoleh hasil yang melimpah. Juga sebagai ungkapan syukur atas rezeki dari Sang Pencipta.
Dahulu, kegiatan ini berlangsung setahun sekali. Namun, karena saat ini musim tanam berlangsung dua kali setahun, maka kegiatan kenduri blang ini juga dilakukan dua kali dalam setiap tahun.
Dalam pelaksanaan kegiatan para petani menggelar syukuran untuk mendoakan tanaman padi mereka agar bisa meningkat produksinya dan sawah terbebas dari hama. Pada acara tersebut, para petani menyembelih ayam dan memasak, lalu makan dan berdoa bersama.
Acara kenduri blang dilakukan di area dekat sawah. Semua kebutuhan acara kenduri, seperti peralatan masak, ayam, dan bumbu, dibawa dari rumah. Ayam dibawa masih hidup disembelih di tempat diadakannya khanduri blang.
Proses memasak makanan untuk kenduri dilakukan secara bersama-sama. Para lelaki memotong ayam dan menyiapkan kayu bakar. Sementara kaum perempuan membersihkan ayam lalu memasaknya.
Di waktu ayam sedang dimasak, kaum laki-laki berdoa bersama, dipimpin oleh seorang teungku imum gampong desa setempat. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
Setelah makan bersama, teungku imum mengumumkan kapan untuk memulai membajak sawah dan menebar bibit. Ini bertujuan agar tanam padi dimulai secara bersamaan untuk meminimalisasi hama.
Baca juga: Tradisi Kenduri Laut Masyarakat Pesisir Pulau Sumatra
