1001indonesia.net – Ibu Soed (1908-1993) dikenal sebagai pencipta lagu anak-anak legendaris. Wanita kelahiran Sukabumi ini juga dikenal sebagai musisi biola, guru musik, penyiar radio, dramawan, dan seniman batik.
Lagu anak-anak yang ia ciptakan umumnya bernuansa ceria. Lagu-lagu tersebut sangat populer di kalangan Taman Kanak-kanak. Beberapa lagu ciptaannya juga kental dengan nilai patriotik atau cinta tanah air.
Sebagai musisi, ia turut berpartisipasi dalam salah satu peristiwa paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Gesekan biolanya mengiringi dikumandangkannya pertama kali lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928. Sebuah peristiwa yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Banyak lagu ciptaan Ibu Soed menjadi lagu abadi bagi anak-anak Indonesia, seperti Burung Kutilang, Hai Becak, Kupu-Kupu, Nenek Moyang, Lagu Gembira, Kereta Apiku, Lagu Bermain, Menanam Jagung, Pergi Belajar, Desaku, Naik-naik ke Puncak Gunung, dan Tik Tik Bunyi Hujan.
Di antara lagu ciptaannya ada yang masuk ke dalam kategori lagu wajib nasional, yaitu Himne Kemerdekaan, Berkibarlah Benderaku, Indonesia Tumpah Darahku, dan Tanah Airku.
Nama asli Ibu Soed adalah Saridjah Niung. Ia menikah dengan Raden Bintang Soedibjo. Dari nama “Soedibjo” inilah, nama Ibu Soed berasal. “Soed” merupakan singkatan dari “Soedibjo”. Semasa hidupnya ia banyak menciptakan lagu anak-anak. Lebih dari 200 lagu ia ciptakan. Sayangnya, yang terselamatkan dan bertahan hingga saat ini hanya separuhnya.
Saridjah mahir memainkan biola. Kemampuannya di bidang musik ia dapatkan dari ayah angkatnya, Prof. Dr. Mr. J.F. Krammer, seorang pensiunan pejabat kejaksaan Hindia Belanda. Setelah pensiun, J.F. Krammer menetap di Sukabumi dan kemudian mengambilnya sebagai anak.
Dari ayah angkatnya yang seorang Indo-Belanda, Saridjah juga belajar mengenai nilai-nilai patriotisme dan cinta bangsa. Nilai-nilai tersebut nantinya akan mewarnai lagu-lagu ciptaannya. Ia kemudian melanjutkan pendidikan musiknya di Hoogere Kweek School (HKS) Bandung.
Saat mengajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), ia prihatin melihat anak-anak Indonesia yang kurang bahagia saat itu. Terbersit idenya untuk mengajar anak-anak tersebut lagu-lagu ceria karena ia ingin menyenangkan hati anak-anak tersebut. Didorong oleh rasa patriotiknya, Ibu Soed mengajar lagu-lagu berbahasa Indonesia. Dari sinilah Ibu Soed mulai mencipta lagu anak-anak berbahasa Indonesia yang bersifat ceria. Juga lagu yang bernuansa patriotisme atau rasa cinta tanah air ia ciptakan.
Seperti diketahui, lagu merupakan sarana yang sangat efektif untuk membangkitkan jiwa patriotisme. Bahasa lagu adalah bahasa rasa. Oleh karena itu, lagu dapat menggugah perasaan kita seturut pesan yang disampaikan oleh lagu itu.
Terutama dalam lagu Tanah Airku, kita dapat merasakan betapa kuatnya nilai patriotisme atau cinta tanah air. Siapa pun bangsa Indonesia, apalagi yang sedang berada di luar negeri, akan tergugah rasa rindunya akan tanah air saat mendengar lagu ini. Kelembutan nada dan nuansa nostalgia dalam lagu ini mampu membangkitkan kecintaan dan kebanggaan kita pada tanah air Indonesia.
Berikut adalah video lagu Tanah Airku yang dinyanyikan oleh anak-anak Korea Utara.