1001indonesia.net – Bagi yang pernah melihat Rudy Hartono berlaga, ada rasa bangga. Kebanggan ini karena melihat putra Indonesia menjadi kampiun. Kebanggan karena juga ia membuat bulu tangkis semakin menjadi olahraga kebanggaan Indonesia.
Secara individual, Rudy menjuarai 8 gelar All-England, 7 kali secara berturut-turut (1968-1974). Secara tim, ia menjadi tim pemenang Thomas Cup 4 kali (1970, 1973, 1976, 1979). Atas pencapaiannya yang amat mengesankan itu, terutama saat meraih gelar All England 8 kali, nama Rudy Hartono diabadikan dalam Guiness Book of World Records pada 1982.
Rudy Hartono Kurniawan lahir di Surabaya, 18 Agustus 1949. Keistimewaannya mencuat sejak usia muda. Belum genap berusia 18 tahun, ia menjadi anggota tim Thomas Cup 1967 (yang akhirnya berada di tempat kedua, dikalahkan Malaya/Malaysia). Inilah barangkali yang menyebabkan Rudy mendapat julukan sebagai “Wonder Boy.”
Pascagantung raket Rudy masih tetap terlibat dalam dunia perbulutangkisan Indonesia seperti dengan menjadi Ketua Bidang Pembinaan Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (1981–1985) sembari terus memusatkan perhatian pada pembinaan bibit-bibit pemain bulu tangkis muda Indonesia.
Keharuman nama Rudy sebagai pebulutangkis tercium saat ia ditunjuk United Nations Development Programme (UNDP), organisasi PBB yang giat mengampanyekan perang melawan kemiskinan dan perjuangan meningkatkan standar hidup layak, sebagai duta bangsa untuk Indonesia.
Meski Rudy Hartono tak lagi memeragakan secara piawai teknik bermain bulu tangkisnya secara gesit dan cekatan lantaran faktor usia dan kesehatan sejarah mencatat dedikasi Rudy Hartono pada dunia bulu tangkis tak pernah padam.