1001indonesia.net – Warga Aceh memiliki sajian khas kopi susu yang mereka namakan kopi sanger. Disajikan dengan cara yang khas, rasa kopi sanger berbeda dengan kopi susu pada umumnya.
Kopi sanger merupakan perpaduan dari kopi hitam (kopi Aceh) dan susu kental manis. Hampir semua warung kopi di Kota Banda Aceh menyediakan menu kopi susu ala Aceh ini. Tak hanya rasa dan aromanya yang sungguh nikmat, proses pembuatannya yang unik menjadi tontonan yang menarik bagi pengunjung warung kopi.
Pertama-tama, kopi dimasak bersama air hingga mendidih. Kopi kemudian disaring dengan saringan berbentuk kerucut kemudian ditarik seperti ketika membuat teh atau kopi tarik. Kopi ditarik berulang kali antara dua panci besar dengan sebuah saringan, lalu dituang ke cangkir yang telah diberi susu kental manis.
Pada umumnya, kopi sanger dibuat dengan rasio 3:1, tiga untuk kopi dan satu untuk susu kental manis. Formula 3:1 ini lazim dipakai di seantero Aceh dan menghasilkan racikan dengan kopi yang tidak terlalu manis.
Racikan kopi ini kemudian dikocok hingga berbuih. Walaupun sudah bercampur dengan susu, aroma asli kopi tetap terasa. Hal inilah yang membuat kopi ini menjadi begitu istimewa.
Tak sembarang orang bisa membuat kopi sanger yang enak. Takaran yang pas dan jam terbang para barista warung kopilah yang membuat pengunjung selalu kembali untuk menikmati secangkir kopi sanger yang harum dan menggoda ini.
Masyarakat Aceh sendiri tidak dapat dipisahkan dari kopi. Minuman ini bahkan menjadi suguhan pertama jika bertamu ke rumah penduduk. Budaya tersebut pun secara turun-temurun berlaku mengingat kota berjuluk Serambi Mekah ini komoditas utamanya adalah kopi.
Sebab itu, kedai kopi akan banyak kita temui di berbagai pelosok negeri berjuluk Serambi Mekkah ini. Mengunjungi kedai kopi merupakan bagian dari aktivitas keseharian mereka. Kedai kopi menjadi ajang silaturahmi. Tempat untuk membicarakan berbagai hal, dari masalah serius hingga hanya sekadar ngobrol biasa saja.
Masyarakat Aceh bahkan menyebut kedai kopi sebagai tempat untuk berkumpul dan menyelesaikan masalah. Baik siang maupun malam, berbagai lapisan masyarakat di Aceh mengisi kedai-kedai kopi untuk bersantai minum kopi. Dari yang muda hingga yang tua, pria maupun wanita, miskin maupun kaya, semua berbaur sambil menikmati hidangan kopi.
Baca juga: Kopi Ulee Kareng, Kopi Lokal Banda Aceh yang Mendunia