Situs Gunung Padang dan Peta Peradaban Dunia

5646
Situs Gunung Padang dan Peta Peradaban Dunia
Situs Gunung Padang (Sumber: indonesia.travel)

1001indonesia.net – Situs Gunung Padang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Situs yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat itu berbentuk punden berundak yang terdiri atas lima buah teras.

Penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa Gunung Padang dulunya berfungsi sebagai tempat pemujaan dan sebagai tempat berkumpul para pemuka adat untuk bermusyawarah. Konstruksi situs yang mencerminkan pola pikir tertentu dan nilai estetika yang dimilikinya menandakan bahwa masyarakat yang membangunnya telah memiliki tingkat peradaban yang tinggi.

Sampai saat ini, situs yang bentuknya menyerupai piramid ini masih menimbulkan banyak pertanyaan dan rasa penasaran karena misteri yang masih menyelimutinya. Rasa penasaran tersebut diperkuat dengan adanya hipotesis tentang usia Gunung Padang yang jika terbukti benar akan berdampak pada berubahnya peta peradaban dunia.

Keberadaan situs Gunung Padang pertama kali muncul dalam laporan Rapporten van de Oudheid-kundigen Dienst (ROD) tahun 1914. Selanjutnya dilaporkan oleh N.J. Krom pada 1949. Situs Gunung Padang mulai mendapat perhatian luas ketika tiga penduduk (Endi, Soma, dan Abidin) melaporkan penemuan situs ini pada tahun 1979.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Riset Terpadu Mandiri (TRTM) Gunung Padang, diketahui bahwa masing-masing lapisan batu pada punden berundak Gunung Padang berbeda umurnya. Lapisan teratas umurnya paling muda, yaitu dari masa 500 tahun SM. Berikutnya ada yang berasal dari tahun 7.000 SM. Dan, lapisan terbawah diperkirakan berumur 13.000 tahun.

Gunung Padang sendiri merupakan bukit kecil yang terletak di lereng utara. Situs ini merupakan monumen yang sangat besar. Punden berundak yang merupakan lapisan pertamanya setinggi 100 m. Total luasnya diperkirakan mencapai 150 hektare persegi atau sekitar 10 kali lebih luas dari Candi Borobudur.

Bentuk Gunung Padang menyerupai piramid. (Sumber: liputan6.com)
Bentuk Gunung Padang menyerupai piramid. (Sumber: liputan6.com)

Punden berundak situs Gunung Padang terbuat dari balok-balok batu vulkanik. Bentuk batuan tersebut alami atau belum dibentuk oleh manusia dan berasal dari batuan beku. Tipe batunya disebut sebagai columnar joint atau tipe batuan alami yang terbentuk karena proses geologiBatuan beku ini keluar dari perut bumi. Menjelang sampai permukaan, batu akan mengering dan kemudian memecah. Pecahan batu ini membentuk balok-balok batu dengan penampang segi lima.

Balok-balok batu Gunung Padang ini termasuk dalam kelompok batuan andesit piroksin berwarna hitam dan berkristal halus, keras, dan sebagian permukaan mengalami pelapukan yang ditandai dengan mineral berwarna kuning kecokelatan. Dari hasil penelitian, diperkirakan batu-batu berbentuk balok yang jumlahnya mencapai ribuan ini dihasilkan oleh Gunung Padang sendiri. Bukan dari daerah lain.

Lapisan bebatuannya merupakan hasil campuran antara lapisan alami dan lapisan yang dibuat manusia. Lapisan alami merupakan lava andesit bekas gunung purba. Di atasnya merupakan lapisan yang dibuat oleh manusia.

Berapa sebenarnya usia Situs Gunung Padang masih menjadi perdebatan. Sebagian kalangan menyatakan bahwa usia Gunung Padang sangat tua, bahkan lebih tua dari peradaban Mesopotamia dan Piramida Giza di Mesir yang selama ini dianggap sebagai peradaban tertua di dunia. Menurut kalangan ini kemungkinan Gunung Padang dibangun pada zaman es terakhir atau usianya di atas 10.000 tahun. Sebagian peneliti lain menyanggah pendapat tersebut.

Melihat pentingnya situs Gunung Padang maka dikeluarkanlah Perpres RI No. 148 Tahun 2014 tentang pengembangan, perlindungan, penelitian, pemanfaatan, dan pengelolaan situs Gunung Padang. Diharapkan dengan adanya aturan ini, penelitian dapat dilakukan secara lebih intensif sehingga misteri yang masih menyelimuti situs ini segera dapat disingkap. (cs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two × 4 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.