Tari Pendet, Tarian Penyambutan Tamu Khas Pulau Bali

11610
Tari Pendet, Tarian Penyambutan Tamu khas Pulau Bali
Foto: yunita180698.wordpress.com

1001indonesia.net – Pada mulanya, Tari Pendet merupakan bagian dari upacara pemujaan di pura. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Seiring perkembangan zaman, tari ini berkembang menjadi tarian penyambutan tamu. Penata tari yang menciptakan bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.

Dibantu oleh Ni Ketut Reneng, I Wayan Rindi mengembangkan Tari Pendet sebagai tari penyambutan tamu dengan empat orang penari pada 1950. Tahun itu kemudian disepakati sebagai lahirnya tari pendet.

Pada 1961, tarian ini kemudian dikembangkan dan disempurnakan lagi oleh I Wayang Baratha dengan menambahkan jumlah penari menjadi lima orang, seperti yang sering ditampilkan sekarang.

Pada 1962, I Wayan Beratha dan kawan-kawan kembali mengembangkan Tari Pendet yang ditarikan secara massal. Jumlah penarinya tidak kurang dari 800 orang. Tarian ini ditampilkan dalam upacara pembukaan Asian Games di Jakarta.

Pertunjukan Tari Pendet dimainkan oleh para penari wanita. Masing-masing penari membawa bokor perak berisi bermacam-macam bunga. Pada akhir pertunjukan, penari menaburkan bunga-bunga yang mereka bawa ke arah penonton dan para tamu sebagai ucapan selamat datang. Tarian diiringi oleh musik gamelan khas Bali.

Walaupun sudah menjadi tarian penyambutan tamu atau tarian selamat datang, dalam Tari Pendet masih terdapat unsur-unsur religius yang menjadi ciri khas masyarakat Bali.

Belum lama berselang, Tari Pendet yang dimainkan oleh 50 penari anak-anak menyambut kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud di Pulau Bali. Penguasa Arab Saudi tersebut tampak terkesan dengan penampilan anak-anak dari Sanggar Sawitri Denpasar itu.

Kontroversi

Tari Pendet pernah muncul dalam iklan pariwisata Malaysia di Discovery Channel pada 2009. Peristiwa ini memicu protes keras dari masyarakat Indonesia. Bahkan menteri kebudayaan saat itu, Jero Wacik, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melontarkan teguran terhadap pihak Malaysia.

Pemerintah Malaysia membantah kesengajaan mereka memasukkan Tari Pendet dalam iklan pariwisata karena menurut mereka iklan ini dibuat oleh Discovery Channel Singapura. Pihak Discovery TV kemudian melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara, dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan iklan program tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

14 − seven =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.