Potang Balimau, Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan

1823
Potang Balimau
Foto: Fajar Rillah Vesky/Padang Ekspres/JawaPos.com

1001indonesia.net – Masyarakat Pangkalan Koto Baru memiliki tradisi unik dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka mandi bersama di Batang (Sungai) Maek sehari sebelum memasuki bulan puasa. Tradisi ini dikenal sebagai potang balimau.

Potang balimau merupakan tradisi menyucikan diri sebelum memasuki bulan puasa. Tradisi yang sudah berlangsung sejak dulu ini dilaksanakan setelah shalat Zuhur dan berakhir sore hari menjelang Magrib.

Potong balimau berasal dari bahasa Minangkabau dialek Pangkalan. Potang berarti petang atau senja hari, sementara balimau adalah kegiatan membersihkan diri dengan menggunakan perasan air jeruk nipis dicampur dengan bunga rampai beraroma khas.

Jadi, potang balimau  merupakan kegiatan menyucikan diri dengan mandi menggunakan perasan air jeruk nipis bercampur bunga rampai beraroma khas di sore hari. Kegiatan ini dilakukan oleh warga di sore hari atau bagian akhir dalam rangkaian acara. Sebelum diadakan kegiatan potang balimau, diselenggarakan pacu sampan dan mimbau (sampan hias).

Tradisi ini memiliki sejarah yang panjang. Konon, para saudagar dari Pangkalan Koto Baru menjadikan Batang Maek sebagai jalur perdagangan mereka. Menelusuri Batang Maek, para saudagar asal Pangkalan berniaga ke sejumlah daerah di Nusantara.

Di antara para saudagar tersebut, ada yang berdagang sampai ke Sambas, Kalimantan. Sepulang dari Sambas, Kalimantan, seorang saudagar membawa dua buah mimbar masjid menggunakan kajang (perahu) berukuran besar dan menelusuri sejumlah sungai.

Salah satu mimbar diboyong ke Masjid Raya Pasar Bawah Pekanbaru, Riau, tempat saudagar asal Pangkalan banyak bermukim. Sedangkan satunya lagi dibawa ke kampung halaman.

Mimbar yang dibawa dari Sambas ke Pangkalan tersebut, diyakini sampai di Pangkalan, saat warga setempat sedang menyambut bulan suci Ramadahan dan membangun masjid di pinggir Batang Maek.

Untuk mengenang peristiwa itu, warga Pangkalan Koto Baru setiap kali datang bulan Ramadan, selalu berbondong-bondong ke pinggir Batang Maek. Kebiasaan ini kemudian menjadi tradisi yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya dan terjaga sampai sekarang.

Selain sebagai sarana untuk menyucikan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan, tradisi potang balimau juga menjadi wadah silaturahmi antarwarga, baik yang berada di kampung halaman maupun warga dari perantauan. Tradisi ini juga sangat berguna sebagai sumber pembelajaran sejarah bagi generasi muda Pangkalan Koto Baru saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two × 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.