Keindahan Api Biru di Kawah Ijen Banyuwangi

1909
Api Biru Kawah Ijen
Api Biru Kawah Ijen (twisata.com)

1001indonesia.net – Kawah Ijen yang terletak di Kabupaten Banyuwangi menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Pemandangan api biru abadi yang sangat panas sungguh membuat mata terpana. Konon katanya, api biru di dalam kawah seperti ini di dunia hanya bisa dijumpai di dua tempat. Tak heran, kawah yang berada di gunung Ijen ini ramai dikunjungi para pendaki lokal dan asing.

Pendakian di gunung Ijen mulai dibuka pada tengah malam hingga siang hari karena alasan keamanan. Setelah siang hari, konsentrasi belerang yang sangat pekat dapat membahayakan pernapasan manusia. Bahkan, pada saat yang dikatakan aman untuk mendaki sekalipun, para pendaki disarankan mengenakan pelindung masker gas yang banyak disewakan.

Baru dibukanya jalur pendakian pada tengah malam tidak jadi masalah. Malam hari memang waktu yang paling pas untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen. Dalam gelapnya malam, memandang jilatan api biru menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Bagi yang kebetulan berkunjung ke Banyuwangi, mendaki gunung Ijen seakan menjadi suatu “kewajiban”. Sangat sayang rasanya jika kita sudah sampai di Banyuwangi, tapi tidak mampir ke Ijen. Apalagi keindahan api biru ini sudah mendunia. Terbukti, UNESCO menetapkan kawah Ijen sebagai cagar biosfer dunia.

Selain menyaksikan si api biru, di sini para pengunjung dapat menyaksikan kegiatan para penambang batu belerang. Di pagi hari dalam suhu menggigilkan badan, tampak barisan penambang memikul keranjang berisi batu belerang dengan berat bisa mencapai 100 kilogram. Kerasnya pekerjaan penambang belerang di kawah Ijen menjadi atraksi menarik bagi para wisatawan, khususnya turis asing.

Biasanya, para penambang juga bekerja sebagai porter dan pemandu bagi para pendaki. Mereka menambang di saat tidak ada pendaki yang menyewa jasa mereka. Dalam sehari, penambang bisa memperoleh 100 kilogram belerang. Untuk mendapatkannya, mereka harus melawan gas belerang yang beracun dengan pelindung seadanya. Kemudian, mereka harus memikul belerang tersebut ke bibir kawah dengan medan menanjak dan berbatu yang tidak mudah dilalui. Atas jerih payah yang mereka lakukan itu, mereka mendapatkan Rp925 untuk setiap kilogram belerang.

Para penambang memikul belerang yang mereka tambang dari kawah Ijen. Di belakangnya tampak danau yang berwarna hijau kebiruan yang menawan. (Foto: exploregunung.com)
Para penambang memikul belerang yang mereka tambang dari kawah Ijen. Di belakangnya tampak pemandangan danau berwarna hijau kebiruan yang begitu menawan. (Foto: exploregunung.com)

Keindahan lain yang tersedia di Gunung Ijen adalah danau. Keindahan danau yang berwarna biru kehijauan ini seperti menjadi pengganti keindahan si api biru kawah Ijen. Sebab, pemandangan danau ini baru muncul setelah matahari terbit dan hilangnya kabut serta asap belerang, sementara saat itu sinar matahari membuat si api biru tidak terlihat lagi.

Saat ini, Gunung Ijen menjadi lokasi wisata andalan Kabupaten Banyuwangi.  Gunung berapi aktif ini menjadi salah satu penanda kekhasan alam Nusantara yang berada dalam lintasan pergerakan tektonik dan gunung berapi dunia. [Baca: Cincin Api Dunia]

Sumber: Kompas edisi Sabtu, 16 Juli 2016.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

ten − 9 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.